Mohon tunggu...
Hafy_Akmal Moeslim
Hafy_Akmal Moeslim Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa/Penulis

Punya ketertarikan mengenai isu baik hukum, politik maupun persoalan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Melalui Pemangku Kepentingan (Stakeholder): Antara Akses, Kualitas, dan Relevansi Zaman

4 Januari 2025   09:25 Diperbarui: 4 Januari 2025   08:30 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: Achmad Hafy Akmal Moeslim

Pendidikan merupakan bagian dari upaya penting dalam menghadirkan sumber daya yang mumpuni. Selain itu, hadirnya pendidikan juga merupakan hal strategis dalam mewujudkan pencerahan suatu zaman terkhusunya dalam lingkungan bernegara. Ditambah lagi indikator sebagai negara maju dinilai dari segi kualitas dan kuantitas sumber daya masyarakat yang dipengaruhi oleh ilmu pengatuhan dan inovasi. Dengan melalui pendidikan lah dua elemen tersebut yakni ilmu pengetahuan dan inovasi diperoleh. Konsekuensi masifnya pendidikan yang diberikan oleh negara terhadap masyarakatnya, akan berdampak positif dalam setiap keberlangsungan negara tersebut. Hal ini dibuktikan melalui sektor-sektor kosong seperti industri, tekhnologi, ekonomi bahkan ruang lingkup sosial lain yang akan di isi oleh masyarakat pendidikan yang kompeten. Selain dari pada itu, dengan banyaknya masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidangnya akan menciptakan persaingan yang positif sekaligus negara juga akan terbantu untuk menghadirkan suatu hal yang baru, seperti ruang-ruang kerja yang dihadirkan oleh inovasi-inovasi masyarakatnya sendiri.

Cuman untuk saat ini yang menjadi persolan, hadirnya pendidikan belum di distribusikan secara merata kepada masyarakat. Ditambah lagi, juga masih banyak masyarakat yang belum memahami secara sempurna mengenai bagaimana peran pendidikan itu sendiri. Padahal jika kita kaji hadirnya pendidikan memiliki peranan yang universal terhadap kebutuhan masyarakat. Diantaranya, pendidikan dapat menawarkan keterampilanep, serti keterampilan dalam hal komunikasi, kreativitas, bahkan inovasi juga masuk disini. Bahkan jika kita khususkan dalam hal pemilahan keterampilan ada keterampilan soft skill dan keterampilan hard skill. Masing-masingnya diperoleh melaui pendidikan. Lebih lanjut seorang individu yang mempelajari atau menggeluti hal-hal dalam dunia pendidikan, secara tidak langsung akan terbangun yang namanya sebuah kesadaran dan toleransi. Orang-orang yang berpendidikan dan memaknai pendidikan secara sempurna secara tidak langsung akan memiliki sebuah empati dan toleransi yang tinggi kepada lingkungan sekitarnya. Hal-hal semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa adanya kepedulian yang sacara masif, serta keterbangunan dan keterkaitan antar sesama individu dalam masyarakat akan sulit untuk menemukan titik temu. Padahal dalam praktik keberlangsungan bernegara keterlibatan dan kerjasama masyarakat sangat dibutuhkan.

Dengan hadirnya pendidikan dalam masyarakat, dampak positif lain juga turut dirasakan. Seperti seseorang yang terjun dalam proses pendidikan juga akan berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan dan keputusan yang seseorang buat. Semakin seorang tersebut menyelami secara mendalam terhadap proses keberlangsungan pendidikan, tentunya juga akan semakin berpengaruh terhadap tingkatan keputusan yang seseorang ambil. Karena hal ini disebabkan oleh pola pikir serta rasa keinginan besar untuk berkembang yang sudah dibangun melalui pengalaman sekitarnya. Selain dari pada hal itu, orang-orang yang mengalami dan merasakan pendidikan juga akan memiliki kreativitas yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang prosesnya tidak terlibat dalam pendidikan.

Tentunya hal ini dalam menunjang kemaksimalan pedistribusian pendidikan ada orang-orang penting yang harus kita libatkan, yakni pemangku kepentingan (Stakholder) pendidikan itu sendiri. Mengenai Stakeholder sendiri disini juga ada pemilahan. Diantaranya Stakeholder yang terlibat secara internal dan Stakeholder yang terlibat secara eksternal. Stakeholder yang terlibat secara internal yakni pemangku kepentingan yang dimana memeliki keterlibatan secara langsung dan bekerja dalam sistem pembelajaran setiap harinya, seperti warga sekolah; komite sekolah; dinas pendidikan dan orangtua/wali peserta didik. Sedangkan Stakeholder yang terlibat secara eksternal yakni pemangku kepentingan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran pendidikan. Dan masing-masing pemangku kepentingan (Stakeholder) baik internal maupun eksternal memiliki fungsinya masing-masing.

Pertama, manajemen sekolah yang biasanya terdiri dari kepala atau wakil sekolah memiliki fungsi dalam mengatur kebijakan sekaligus juga memiliki jangkauan dalam mengawasi setiap program yang dibuat. Artinya dalam hal ini bisa dikatakan sebagai konseptor. Kedua, guru atau pendidik yang memiliki peranan sebagai ujung tombak proses selama pendidikan berlangsung. Artinya suatu ukuran keberhasilan suatu peserta didik dalam menangkap ilmu pengetahuan selama proses pendidikan ditentukan besar oleh guru atau pendidik. Hadirnya pendidik yang memiliki kualitas dan kompetensi akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam menangkap apa yang diterangkan. Ketiga, Orang tua/wali peserta didik. Disini orang tua atau wali dapat diasoisasikan sebagai dukungan atau support system dalam menunjang keoptimalan peserta didik selama berproses.

Adapun mengenai pokok rekomendasi dalam mengupayakan kemaksimalan dalam dunia pendidikan, selain dari pada membersamai para Stakeholder bisa melaui terobosan kebijakan. Kebijakan pertama bisa melalui perluasan akses. Semua elemen Masyarakat harus merasakan penuh pendistribusian Pendidikan yang diberikan oleh pemerintah tanpa melihat latar belakang, baik ekonomi, kehidupan sosial, suku, ras, atau bahkan agama. Kedua, peningkatan kualitas, bisa dimulai dari peningkatan kualitas pendidik. Dengan cara memberikan peningkatan keterampilan secara khusus melalui pelatihan, seminar atau wokshop yang kedepanya mampu meningkatkan profesionalitas dalam keberlangsungan proses Pendidikan.  Ditambah lagi dalam upaya peningkatan kualitas bisa melalui penyesuaian kurilum yang sesuai dengan kebutuhan kondisi zaman

Refrensi: Artikel Ilmiah Populer, 18 Juli 2020, 22.14, Sinergi Pemangku Kepentingan sebagai Kunci Keberhasilan Sekolah Sejahtera, 2 Januari 2024, https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/07/18/sinergi-pemangku-kepentingan-sebagai-kunci-keberhasilan-sekolah-sejahtera/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun