Nama          : Hafsah Fauziah Lestari
Kelas          : IK2A
Prodi          : Ilmu KomunikasiÂ
Asal Instansi  : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
Bandung-Lonjakan arus balik di Terminal Leuwipanjang terjadi saat H+1 Lebaran tepatnya pada hari Senin 24/4/2023 hari itu merupakan puncak keberangkatan tertinggi di terminal Leuwipanjang menurut data jumlah AKAP dan AKDP tahun 2023 tercatat 7.477 Kedatang penumpang dan 4.433 keberangkatan penumpang, Sukabumi merupakan kota yang banyak dituju oleh para pemudik maka dari itu banyak juga kedatangan pemudik dari kota Sukabumi.
Meskipun jumlah Kedatangan dan keberangkatan penumpang meningkat di tahun ini, namun ternyata menurut Iga Korsatpel Terminal Tipe A Leuwipanjang mengatakan "cuma ningkatnya sih engga signifikan banget masih 3,15% dibanding tahun kemarin", Walaupun peningkatan yang dialami tidak signifikan saat puncak arus balik di terminal Leuwipanjang mengalami penumpukan penumpang karena disebabkan oleh bus yang akan masuk ke dalam terminal terjebak kemacetan di jalan raya sekitarnya.
Setiap harinya terminal Leuwipanjang tidak membatasi jumlah keberangkatan pemudik, semua keberangkatan tergantung oleh kesiapan dari armada, Kedatangan dan Keberangkatan armada setiap harinya (khususnya saat puncak arus balik) terjadi setiap 15 menit sekali ketika bus sudah penuh maka bus akan langsung berangkat ke lokasi tujan.
Bus akan bergantian keluar masuk terminal setiap 15 menit maka dari itu kondisi kepadatan jalan raya sangat menentukan dan mempengaruhi operasi keluar masuknya bus, selain jalanan yang mengalami kemacetan saat puncak arus balik sehingga bus terlambat datang ke terminal, membeludaknya pemudik merupakan salah satu penyebab terjadinya penumpukan penumpang di teminal Leuwipanjang.
Saat ini pembelian tiket di terminal Leuwipanjang  masih dilakukan secara manual, penumpang langsung datang ke lokasi (terminal Leuwipanjang) dan membeli tiket di bus nya, setelah mendapat tiket para penumpang  bisa langsung masuk ke dalam bus. Penumpukan penumpang terjadi di hari pertama, pada hari itu penumpukan penumpang di terminal Leuwipanjang tak terkendali karena banyak penumpang yang berebut untuk masuk kedalam bus, banyak juga orang tua yang membawa bayi dan anak kecil yang ikut berdesakan sehingga membuat anak mereka terjepit oleh banyaknya kerumunan penumpang bus.
karena kejadian ricuh tersebut akhirnya kepala balai turun tangan langsung ke lapangan untuk mengkondusifkan para penumpang yang berebut untuk masuk ke bus, pada hari berikutnya pihak teminal mengantisipasi agar tidak terjadi kembali kerusuhan dengan memberi nomor antrian kepada pemudik yang akan naik bus, hal ini ternyata sangat efektif di lakukan karena penumpang menjadi lebih tertib dan teratur, mereka masuk bergantian sesuai nomor antrian yang mereka dapat.