Total BWF World Champhionship 2015, Minggu (16/08/15) berlangsung sangat panas. Pertandingan dibabak final pada hari ini benar-benar mempertemukan pemain-pemain dunia kelas atas. Seperti Zhang Nan/Zhao Yunlei, Chen Long, Lee Chong Wei, Carolina Marin, Saina Nehwal, tak terkecuali Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pendukung di Istora Senayan pun tak kalah antusias. Mereka setia memadati Istora hingga akhir pertandingan. Pertandingan yang paling mereka nantikan adalah penampilan dari Ahsan/Hendra. Mereka memang tampil pada partai terakhir. Pasangan ganda putra Indonesia menjadi adalah satu-satunya wakil dibabak final ini.
Setelah berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong asal Korea pada babak semifinal kemarin (15/08/15) Ahsan/Hendra berhasil melaju ke babak final dengan dua game langsung 21-17, 21-19.
“Syukur Alhamdulillah kami bisa masuk final. Tadi kami tidak memikirkan untuk final, namun bagaimana mendapatkan satu demi satu poin. Pada pertemuan kali ini, kami tampil nothing to lose, karena Lee/Yoo peringkat satu dunia dan mereka sudah sering menjadi juara,” ujar Ahsan.
“Untuk besok, kami siap berjuang mati-matian,” pungkas Hendra.
Ucapan yang dilontarkan Hendra pun benar adanya. Mereka membuktikannya didalam lapangan. Tampil menyerang namun tetap tenang, dijadikan modal utama bagi mereka. Berjumpa dengan Liu Xiaolong/Qiu Zihan yang merupakan unggulan sembilan asal Tiongkok, Ahsan/Hendra sanggup menang dengan dua game langsung 21-17 dan 21-14.
Saat ditanya mengenai hal ini, baik Ahsan maupun Hendra memang mengaku menjaga emosi mereka selama laga puncak tadi.
“Kami memang mencoba untuk memngontrol emosi, kami takut kebawa penonton juga nantinya malah nafsu dan memang harus bisa ngontrol diri sendiri,” ujar Hendra.
“Saya harus tenang, tidak mau ekpsresi berlebihan nanti malah ngabisin tenaga. Sebisa mungkin saya harus tetap fokus, saya ga mau kehilangan fokus. Ekspresi terlalu berlebihan nanti malah bisa buyar (konsentrasi) kan?” beber Ahsan.
Setelah tiga wakil meraih putih dikalungi medali perunggu, akhirnya Indonesia bisa berhasil meraih medali emas dan mengumandangkan Indonesia Raya di Istora.
“Hari ini kami bisa bermain lepas, ditambah juga kami berhasil menekan duluan dan akhirnya kami bisa memenangkan pertandingan ini,” ujar Hendra usai laga.
“Puji syukur kepada Tuhan atas gelar ini, bukan hanya untuk kami tapi juga untuk masyarakat Indonesia. Kami tidak memikirkan menang atau tidak, kami berusaha untuk bagaimana caranya mendapat poin,” tambah Ahsan.
Kemenangan ini tentu menjadi kado manis bagi Indonesia yang akan merayakan kemerdekaan ke 70 besok (17/8).