Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pada Tahun 2023 ini tema yang diambil untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu "Penguatan Ikon Kampung Berbasis Potensi Lokal" maksud dari kegiatan ini dapat membuat perubahan yang signifikan pada bidang Inovasi di Desa Begaganlimo, Kabupaten Mojokerto. Pada program ini bertujuan untuk mendorong pasrtisipasi masyarakat di Desa Begaganlimo dalam mengembangkan budidaya kangkung menggunakan Sistem aquaponic.
Salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah Hafiz Sofyan Rosyid dari prodi Administrasi Bisnis yang berada di kelompok R19. Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Begaganlimo, Kabupaten Mojokerto. Dengan program kerja Pengembangan Metode Budidaya Tanaman Kangkunng Sebagai Bahan Pangan Menggunakan Sistem Akuaponik. Kegiatan ini dibimbing Dosen Pengampu Lapangan (DPL) Indah Nurpriyanti, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Fakultas Teknik, Prodi Teknik Mesin di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Desa Begaganlimo merupakan sebuah Desa di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Setelah melakukan survey ada beberapa temuan masalah yaitu adanya beberapa kolam ikan yang tidak terpakai dan banyak tumbuhan di sekitar dusun Begaganlimo yang sudah mati atau tidak terawat. Sehingga, Program kerja ini bertujuan untuk mengembangkan metode budidaya tanaman kangkung menggunakan sistem akuaponik sebagai bahan pangan. Akuaponik merupakan suatu sistem budidaya yang menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman dalam satu sistem tertutup. Serta melibatkan pemantauan kualitas air, pertumbuhan tanaman, dan kualitas hasil panen dalam suatu sistem akuaponik yang terpasang secara eksperimental. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam dalam sistem akuaponik memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang ditanam dalam sistem hidroponik konvensional. Hasil panen juga menunjukkan bahwa tanaman akuaponik memiliki kualitas yang baik dan layak untuk bahan pangan.
Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan penggunaan air, energi, dan nutrisi untuk mencapai hasil yang maksimal dengan penggunaan minimal sumber daya. Dalam sistem akuaponik, nutrisi yang diperoleh dari limbah ikan memberikan sumber nutrisi yang kaya bagi tanaman kangkung. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan lingkungan yang optimal dan nutrisi yang terkontrol, tujuan utama adalah mencapai hasil panen yang lebih baik dibandingkan dengan metode budidaya tradisional.
Sistem akuaponik mempromosikan keberlanjutan dengan menggunakan prinsip daur ulang sumber daya. Penggunaan limbah ikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Tujuan pengembangan metode ini adalah untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diversifikasi hasil panen: Selain tanaman kangkung, sistem akuaponik juga dapat mendukung pertumbuhan ikan yang dapat dijual atau dikonsumsi sendiri. Tujuan pengembangan metode ini adalah menciptakan sistem pertanian yang multifungsi dan memperluas pilihan produk yang dapat dihasilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H