Saat ini banyak orang-orang dari anak-anak hingga dewasa sangat hobi untuk bermain game. Untuk mengakses game saat ini sangat mudah karena hanya dengan menggunakan smarthphone seseorang dapat menginstal berbagai game yang ia inginkan. Dengan smarthphone itu juga dapat memudahkan orang dalam bermain karena dengan smarthphone kita bisa membawanya kemana mana dan bisa bermain dimanapun asal memiliki sinyal kuat jika game yang mereka mainkan bersifat online.
Dengan banyaknya pemain dalam game saat ini, banyak dari berbagai kalangan membuat suatu turnamen game yang memperabutkan sejumlah uang yang lumayan besar. Disekitar kita, mungkin turnamen game sepakbola seperti FIFA atau Pro Evolution Soccer adalah turnamen yang paling sering dilakukan dan sudah sangat lama berlangsung karena game sepakbola ini adalah salah satu game yang paling digemari dikalangan masyarakat terutama para remaja laki-laki.
Untuk perkembangan saat ini, sudah banyak juga ditemukan berbagai turnamen game yang game nya telah berbasis smarthphone seperti turnamen game Clash Of Clans, Mobile Legend, PUBGM, Clash Royale dan banyak lainnya dipertarungkan dalam sebuah kompetisi. Tak jarang turnamen game tersebut memperebutkan hadiah senilai milyaran rupiah.
Dengan banyaknya berbagai turnamen ini, banyak orang-orang saat ini menggantungkan hidup mereka dari berbagai game yang ia mainkan. Bahkan bisa dikatakan bahwa mereka adalah seorang pemain game profesional. Menjadi seorang gamers (sebutan untuk para pemain game) profesional tentunya tidak semudah yang kita bayangkan. Selain menggemari game yang ia mainkan, mereka juga harus memiliki skill yang mumpuni layaknya seorang atlet olahraga. Selain itu, mereka juga harus didukung dengan berbagai perangkat permainan yang tak kalah mahal untuk mendukung permainannya.
Dengan begitu, pantaskah untuk saat ini pekerjaan menjadi seorang penggiat game bisa dikatakan salah satu pekerjaan proffesional? Menurut pendapat saya, menjadi gamers proffesional saat ini tak kalah bersaingnya dengan para atlet olahraga. Contohnya pada saat Asian Games 2018 kemarin, ada sebuah cabang olahraga eksebisi berupa Elektronik Sports (E-Sports) yang mempertandingkan berbagai game populer seperti Pro Evolution Soccer dan Arena Of Valour. Walaupun medali yang mereka raih belum dihitung di klasemen Asian Games, tetapi untuk next Asian Games bahkan Olimpiade mendatang, cabang E-Sports ini bisa disamakan dengan berbagai cabang olahraga lain.
Para gamers profesional saat ini tidak hanya bermain karena hobi, seperti atlet olahraga lain, mereka juga memiliki berbagai metode latihan yang tak kalah sulit. Mereka dituntut untuk memiliki berbagai strategi permainan untuk diadu saat turnamen yang ikuti. Untuk itu, biaya yang mereka keluarkan tentu juga tidak sedikit. Di Amerika, seorang gamers profesional saat ini telah disetarakan dengan atlet lain. Mereka dalam latihannya sebelum turnamen juga tak sedikit yang didukung pemerintah.
Dengan begitu, hampir bisa dikatakan untuk masa depan, profesi sebagai seorang gamers profesional adalah profesi yang sangat menjanjikan di dunia ini. Seorang gamers tidak lagi dikatakan sebagai seorang pemalas karena dengan terus rutin bermain game bisa jadi mereka akan menjadi seorang profesional karena setiap turnamen yang mereka ikuti akan menghasilkan uang yang cukup untuk menghidupi dirinya.
Jadi dapat disimpulakan, dengan bermain game yang saat ini dapat menghasilkan uang yang cukup, Menjadi gamers profesional adalah sebuah lapangan pekerjaan yang menjanjikan untuk saat ini dan masa mendatang. Tentunya dengan berkembangnya zaman dan makin meningkatnya para pemain game, menjadi proffesional dibidang ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk pekerjaan mereka yang hobi bermain game.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H