Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz Ansyari
Muhammad Hafiz Ansyari Mohon Tunggu... Guru - Guru di MIS NOR RAHMAN Banjarmasin

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suka Duka Menulis di Kompasiana: Berbagi Kisah dan Pengalaman Membangun Identitas Penulis

20 Desember 2023   00:29 Diperbarui: 20 Desember 2023   00:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menulis memang menjadi salah satu ekspresi kreatif yang paling menarik bagi sebagian besar orang. Dalam dunia literasi, menulis merupakan media yang kuat untuk menyampaikan pesan, berbagi pengetahuan, atau bahkan mengungkapkan perasaan. Kompasiana, sebagai salah satu platform blogging ternama di Indonesia, telah menghadirkan kesempatan bagi para penulis untuk mengekspresikan diri mereka dan berbagi cerita melalui tulisan.

Kompasiana telah menjadi wadah bagi ribuan penulis yang ingin mempublikasikan karya dan pemikiran mereka secara luas. Melalui platform ini, mereka dapat mengunggah artikel-artikel mereka dengan berbagai topik, mulai dari politik, budaya, bisnis, hingga gaya hidup. Setiap orang bebas menulis tentang apa pun yang mereka sukai, dan pendapat mereka memiliki kesempatan yang sama untuk didengar oleh pembaca.

Namun, di balik kebebasan tersebut, ada suka duka yang dirasakan oleh para penulis yang aktif di Kompasiana. Pertama, suka. Suka datang ketika tulisan kita diterima dengan baik oleh pembaca. Setiap komentar positif, like, dan share adalah penghargaan bagi pengarang. Rasanya luar biasa ketika kita tahu bahwa tulisan kita dapat membawa inspirasi, memberikan pandangan baru, atau bahkan memicu perdebatan yang sehat di kalangan pembaca.

Dukanya datang ketika kita harus mengatasi kritik atau komentar negatif. Meskipun feedback yang konstruktif merupakan hal yang berharga bagi penulis, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada komentar yang kurang etis atau sengaja menyerang penulis. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, atau bahkan meragukan kemampuan kita sebagai penulis. Namun, para penulis di Kompasiana memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman ini dan berkembang menjadi penulis yang lebih tangguh kemudian.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh penulis di Kompasiana adalah persaingan yang kuat. Dengan ribuan penulis yang aktif mengunggah tulisan setiap hari, menjadi sulit untuk memperoleh perhatian para pembaca. Tidak jarang artikel-artikel penting atau berharga bisa tenggelam di antara banyaknya konten yang tersedia. Inilah mengapa, dibutuhkan upaya ekstra untuk membuat tulisan yang menarik dan relevan agar dapat menemukan tempatnya di antara jutaan artikel yang ada.

Tapi, di balik itu semua, menulis di Kompasiana memberikan kesempatan yang berharga bagi penulis untuk membangun identitas mereka. Dengan berkeliling ke beragam topik dan mempublikasikan tulisan mereka secara konstan, para penulis Kompasiana dapat memperluas pengetahuan mereka dan meningkatkan kemampuan menulis mereka. Mereka juga dapat membangun jaringan dengan sesama penulis dan kalangan pembaca yang berbagi minat yang sama.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, menulis di Kompasiana adalah cara yang efektif untuk memperluas jangkauan dan mempengaruhi orang lain melalui kata-kata. Platform ini menjadi tempat yang cocok bagi semua orang yang memiliki hasrat untuk berbagi pemikiran, cerita, dan pandangan mereka yang unik. Setiap tulisan yang diunggah menjadi batu bata penting dalam membangun masyarakat literasi yang lebih kuat dan sadar.

Jadi, meskipun ada suka duka dalam menulis di Kompasiana, kesempatan untuk mempublikasikan karya dan membangun identitas sebagai penulis adalah hadiah yang tak ternilai. Bagi siapa pun yang memiliki hasrat dan bakat dalam menulis, platform ini memberikan tempat yang layak untuk mengekspresikan diri dan berbagi karya mereka dengan dunia. Melalui Kompasiana, keberagaman ide, pengalaman, dan pemikiran dapat ditemukan, dan semakin mendorong pertumbuhan dan perkembangan literasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun