Mohon tunggu...
hafizrpl
hafizrpl Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Oke saya hafiz

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Camping Berirama

24 Januari 2025   08:33 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara riuh tawa teman-teman menyambut pagi itu. Kami, siswa kelas 9, sedang bersiap untuk camping yang sudah lama kami nantikan. Bus yang membawa kami melewati jalan berliku menuju sebuah perkemahan di kaki gunung.

Udara segar mulai terasa, mengusir penat dari hiruk pikuk kota. Camping kali ini terasa istimewa karena banyak dari kami yang belum pernah mendaki atau menjelajah hutan sebelumnya. Setibanya di lokasi camping, kami disambut pemandangan yang indah dan udara yang segar.

Setelah itu, pembina membagi kami menjadi beberapa kelompok dan pemandu. Selama menjalani camping, esoknya kami melaksanakan kegiatan outbound yang diadakan oleh panitia. Dalam outbound tersebut, kami melewati banyak rintangan, seperti memanjat pohon, main lumpur, flying fox, arung jeram, dan lain-lain.

Setelah makan siang, rombongan kami melanjutkan perjalanan outbound. Namun, di tengah hutan, kami terpisah dengan rombongan. Rasa panik mulai terasa, namun salah satu teman kami memandu untuk mencari jalan keluar dengan mengikuti arus sungai.

Perjalanan menyusuri sungai tidaklah mudah. Di tengah itu, beberapa teman kami merasa lelah dan frustasi. Berjam-jam menyusuri aliran sungai, kami tak kunjung menemukan jalan keluar. Namun, kami saling menyemangati satu sama lain.

Akhirnya, setelah berjam-jam menyusuri hutan, kami mendengar suara gemuruh air. Kami langsung pergi menuju sumber suara tersebut, dan di sana terlihat sebuah curug yang indah mempesona. Rasa lelah, cemas, dan murung seketika berubah menjadi senang. Kami bermain di curug, menikmati, dan melepas rasa lelah.

Setelah melepas penat, terdengar suara pemandu dan guru-guru memanggil nama-nama kami. Tidak lama kemudian, guru menemukan kami di sekitar curug. Kami dipandu oleh guru untuk menuju tenda. Guru-guru memarahi kami karena keteladanan kami.

Malamnya, kami berkumpul di sekitar api unggun, sembari menceritakan pengalaman kami satu sama lain. Meskipun outbound tersebut terjadi banyak rintangan dan permasalahan yang rumit, namun pengalaman ini menjadi sangat berharga untuk kami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun