Mohon tunggu...
Hafizh surya permadi
Hafizh surya permadi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Fotografi

Mahasiswa Fotografi Semester 5

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polarisasi Musikal Leg 3?

1 November 2024   06:00 Diperbarui: 1 November 2024   06:03 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasasa, 22 October 2024  Dalam acara Indonesia Milennial and Genz Sumit 2024 (IMGS) Andovi dan Jovial Da lopez menjadi pembicara pada acara tersebut yang diselenggarakan di hotel The Tribarata Darmawangsa, Jakarta selatan.

Beberapa Ketakutan Awal dalam membuat Polarisasi Musikal

Pada acara yang di pandu oleh podcast RAPOT setelah mereka berbincang bincang dalam segmen Behind the curtain : The Fortune of Live Performance.  mereka mennyampaikan bahwa Polarisasi Musikal akan berlanjut untuk Leg ke 3, mereka menyampaikan beberpa ketakuan awal mereka terhadap Polarisasi Musikal ini, tetaoi hal tersebut tidak menjadi penghalang

Adanya biaya yang diperlukan tidak murah, kebiasaan penonton mereka dari youtube, dan waktu yang diperlukan tidaklah sebentar

“Sebernya ketakuan awal gw sama kajo itu kebiasaan penonton kita di youtube yang biasanya nonton secara gratis, begitu dibawa ke Offline apakah ada yang mau beli” ungkap Andovi

Mengenai pembiayaan untuk membuat Musikal juga tidak murah

“jadi, kenapa industri musikal Indonesia itu baru Take of, dan susah untuk ada ? karena emang biaya pembuatann musikal itu sangat mahal”

 dan waktu yang diperlukan untuk membuat pertunjukan musikal tidaklah sebentar

“bayangin, di sini orang 9 bulan cuman buat tampil 3 hari,  ngapain gue latihan 9 bulan hidup gw, ga ngembangin skill yang lain cuman itu-itu aja  buat tampil 3 hari doang”

 hal itu tidak mengurangi niat mereka untuk melanjutkan Polarisai musikal ke Leg yang selanjutnya

Yang menyebabkan mereka tetap mau membuat polarisasi yang selanjutnya adalah  mereka ingin membuat skena Musikal yang ada didalam negeri terus berkembang sehingga menarik perhatian dari masyarakat dalam negeri sampai mancanegara.

 

Hal lain yang ingin mereka berdua lakukan adalah membangun skena musikal di Indonesia agar industri dari musikal ini selalu ada, merekan juga menyampaikan bahwa mereka terinspirasi oleh musikal yang ada di marina bays, Singapura dan London

Adapun kenapa mereka selalu mengankat tema yang berbau politik, karena itu merupakan hal yang mereka resahkan

“Kalau ada unsur ketidakadilan alam Indonesia, gue pasti bersuara sama kajo. Kebetulan yang terjadi ketidakadilan paling banyak di politik, kebetulan, kebetulan aja di Indonesia”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun