Mohon tunggu...
Hafizhotus Solihah
Hafizhotus Solihah Mohon Tunggu... Lainnya - 23107030023 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyingkap Pahlawan Malioboro

14 Juni 2024   22:52 Diperbarui: 15 Juni 2024   00:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:dokumentasi pribadi

Malioboro merupakah Sumbu Filosofis Yogyakarta, merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai titik nol. Jalan sepanjang 2 km yang membentang dari selatan hingga utara ini menjadi salah satu tempat tujuan dari para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tidak pernah sepi seluruh kawasan malioboro, mulai dari pagi hingga malam hari. Berjajar ruko yang menjajakan berbagai macam-macam, mulai dari makanan khas Kota Yogyakarta seperti bakpia, Gudeg, Pakaian batik, pernak-pernik oleh-oleh, jasa kendaraan seperti andong, becak, sampai mall lengkap di kawasan Malioboro. Kawasan yang ramai dikhawatirkan tidak terjamin keamanan, kenyamanan, dan kebersihannya. Tapi tidak dengan kawasan Malioboro, dengan adanya Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pengelolaan Kawasan  Malioboro semua akan aman.

Sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang ada, terkait  Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Malioboro Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Yang berisikan 6 bab dengan 15 pasal. Mengatur banyak terkait hal yang menyangkut seluruh kawasan malioboro yang akan diambil alih oleh UPT Pengelolaan Kawasan  Malioboro. UPT Pengelolaan Kawasan  Malioboro dinaungi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengelola malioboro sebagai kawasan cagar budaya Kota Yogyakarta.

sumber gambar:docs pribadi 
sumber gambar:docs pribadi 

Dari segi keamanan, UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro memiliki pasukan yang bernama Jogo boro berasal dari bahasa jawa yaitu njogo malioboro, yang memiliki arti menjaga malioboro. Mereka adalah pasukan penjaga keamanan yang ada di kawasan malioboro. Dibawah kepemimpinan UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro, berkerjasama untuk menciptakan ketertiban dan keamanan bagi para pengunjung. Mengatasi segala tindak ketidak nyamanan, kekerasan, maupun kriminalitas yang mungkin terjadi di kawasan malioboro.

UPT Kawasan Malioboro menaungi beberapa divisi yang mengkoordinir dan turun tangan langsung  terhadap Kawasan Malioboro. Pasukan Jogo Boro bekerja khusus untuk keamanan di kawasan malioboro, untuk mengenai kebersihan juga terdapat koordinator tersendiri, untuk para pedagang dan penyedia jasa transportasi juga ada komunitas tersendiri yang memiliki ketuanya masing-masing. Dari segi keamanan, pasukan Jogo Boro menjaga selama 24 jam penuh di pos jaga. Mereka siap untuk melayani segala kebutuhan keamanan dari para pengunjung agar merasa lebih aman. Didukung juga dari segi tekhnologi yang memadai yaitu CCTV di segala sudut kawasan malioboro. Himbauan yang disiarkan dari radio widoro yang akan terdengar oleh seluruh pengunjung dan pedagang di malioboro terkait informasi-informasi  penting. Jadi seluruh fasilitas kawasan di malioboro sudah sangat memadai supya dapat memberikan keamanan, ketentraman, dan kenyamanan ketika mengunjungi malioboro.

Dari segi kebersihan, UPT Kawasan Malioboro pun telah mengerahkan petugas-petugas kebersihan yang bekerja dalam 3 shift dalam sehari. Mereka bekerja tidak kenal waktu, ketika sudah melihat terdapat sampah yang berserkan akan langsung dibersihkan walaupun beberapa menit sebelumnya telah dibersihkan. Dari ramainya pengunjung di malioboro, tidak dapat dipungkiri jika akan menghasilkan volume sampah yang lebih besar. Tapi dengan adanya petugas kebersihan ini, bukan berarti pengunjung maupun pedagang dibebaskan untuk membuang sampah sembarangan yang tidak pada tempatnya yang sudah tersedia di segala sudut kawasan malioboro. Jadi diharapkan dan selalu di himbau dari segala aspek, mulai dari radar radio widoro, pasukan Jogo Boro, petugas kebersihan dan segala elemen untuk senantiasa menjaga kebersihan.

Kemudian dari segi penyedia jasa transportasi andong atau becak delman kuda yang biasa terlihat di sebelah kanan sisi jalan kawasan malioboro, mereka telah memiliki peraturan tersendiri dari komunitas supaya turut serta menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung.  Dari UPT Kawasan Malioboro sendiri telah menyediakan fasilitas seperti cekungan dan kran sebagai sarana pembersih kotoran kuda. Parkir yang telah disediakan agar tidak memakirkan delman sembarangan dan sehingga mengganggu akses jalan, baik pejalan kaki pengunjung kawasan malioboro maupun bagi transportasi yang hanya sekedar melewati Jalan Malioboro.

Jadi dengan adanya UPT Pengelola Kwasan Malioboro dan divisi pengelolaan lainnya yang berada dibwah naungan UPT, seluruh pengunjung maupun masyarakat yang berada di kawasan malioboro tidak perlu risau lagi. Walaupun ramai nya kawasan malioboro, tapi bisa tetap terjamin keamanan, kenyamanan, dan kebersihan di seluruh area malioboro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun