Mohon tunggu...
Hafizh Nursalam
Hafizh Nursalam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusana Keteknikan Pertanian, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Film

Rekomendasi Drama Korea: Designated Survivor 60 Days (2019)

17 Juli 2020   17:10 Diperbarui: 17 Juli 2020   17:36 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama korea selatan memang banyak digandrungi oleh orang-orang di seluruh dunia, bukan hanya masyarakat korea selatan saja yang menikmatinya. Saya merupakan salah satu penikmat drama korea, sudah cukup banyak sekali drama yang saya telah tonon dan menurut saya memang beda kelas antara drama korea selatan dengan serial sinetron yang ada di Indonesia. 

Sekarang, saya akan me-riview sekaligus merekomendasikan ke seluruh pembaca dan pencinta drama korea yang ada di kompasiana ini. Salah satu drama korea yang saya sukai adalah drama re-make yang berasal dari film dengan judul yang sama yaitu Designated Survivor 60 Days (selanjutnya disingkat DS 60 Days). 

Drama korea satu ini berbeda dengan drama-drama yang lain, yang biasanya image dari drama korea adalah selalu kisah percintaan atau biasa dengan genre romance. Drama DS 60 Days ini merupakan drama yang berlatar belakangkan atau bergenre politik korea selatan. Drama ini menceritakan seorang tokoh utama yang bernama Park Mujin, tokoh utama disini merupakan seorang Menteri Lingkungan Hidup yang memiliki latar belakang sebagai dosen Universitas Negeri Seoul dan juga seorang ilmwuan. Park Mujin merupakan seorang dosen yang kaku dan tidak mengerti perihal urusan politik yang ada di Korea Selatan. Tiba-tiba ada kejadian yang sangat menggemparkan Korea Selatan, dimana pada saat Presiden Korea Selatan melakukan rapat paripurna bersama dengan anggota majelis nasional dan juga seluruh jajaran menteri terjadi ledakan dan menghancurkan gedung pertemuan tersebut. 

Source: kincir.com
Source: kincir.com

Awal cerita drama ini berawal dari sini, setelah ledakan itu terjadi jajaran staff kepresidenan yang sebelumnya mulai mencari pengganti presiden yang berasal dari anggota kabinet atau menteri pada kabinet kepresidenan sebelumnya. Kebetulan Park Mujin yang merupakan Menteri Lingkungan Hidurp tersebut mendapatkan panggilan untuk menggantikan Presiden yang sudah meninggal sebelumnya akibat ledakan tersebut. Pada awalnya Park Mujin tidak mengerti mengapa dia dipanggil karena beberapa jam sebelumnya Park Mujin sudah dipecat oleh Presiden. Namun ternyata surat pemecatan tersebut belum ditanda tangani oleh Presiden, sehingga membuat Park Mujin merupakan satu-satunya jajaran Menteri yang dapat menggantikan sebelumnya. Setelah pengangkatan Park Mujin sebagai Presiden Interim dimulailah segala konflik politik terjadi mulai dari harus mencari dalang pengeboman gedung majelis nasional hingga harus menghadapi tekanan politik dari Amerika Serikat. Sebagai seorang yang masih amatir dalam bidang politik Park Mujin awalnya kewalahan dan tidak bisa melakukan hingga menolak segalanya. Tertuang di peraturan yang ada maka masa jabatan Presiden Interim merupakan 60 hari, Park Mujin harus menyelesaikan segalanya dengan tuntas agar dapat membuat Korea Selatan menjadi lebih stabil tanpa gangguan dari manapun. 

Begitulah kurang lebih plot dari drama korea selatan ini, banyak sekali pelajaran politik yang dapat diambil dari drama ini mungkin saya berpikir ini merupakan drama korea yang wajib di tonton oleh mahasiswa jurusan ilmu politik karena sistem kenegaraan Indonesia dengan Korea Selatan pun tidak terlalu berbeda jauh. Selain itu ada hal unik lainnya, ada banyak hal yang tidak terduga sehingga membuat kita sebagai penonton terbawa suasanan tegang dalam menghadapi berbagai musuh politik dari Park Mujin yang tidak memiliki pengalaman karir politik. 

Note: Kemungkinan besar akan ada Designated Survivor 60 Days Season 2 , karena akhir cerita di season pertama belom selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun