Mohon tunggu...
Hafizh Nursalam
Hafizh Nursalam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusana Keteknikan Pertanian, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Searching (2018)

15 Juli 2020   09:16 Diperbarui: 16 Juli 2020   22:10 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah pandemi ini salah satu cara orang dalam melampiaskan kebosenan-nya gara-gara harus bekerja dan belajar di rumah aja yaitu dengan menonton sebuah film atau bahkan drama berepisode banyak. Banyak sekali film yang ber-rating cukup bagus yang menyajikan jalan cerita yang seru dan sulit di tebak. Berikut adalah salah satu film yang dapat saya rekomendasikan dalam mengisi waktu kosong di tengah pandemi ini. Film ini bisa dibilang memiliki rating yang cukup bagus dan juga memiliki plot cerita yang sulit ditebak akhirnya, atau biasa orang bilangnya film dengan plot twist. 

Searching adalah film yang dirilis pada tahun 2018 dan disutradai oleh Aneesh Chaganty dan ditulis oleh Chaganty dan Sev Ohanian.  Uniknya film ini tidak seperti film pada umumnya, dimana biasanya kamera akan secara menyeluruh mengambil video langsung kepada pemeran yang sedang berlakon di dalam film tersebut. Namun, dalam film Searching ini staff produksi film memilih sebuah hal yang baru menurut saya, karena sudut pandang diambil dari sebuah layar komputer dan smartphone yang mana langsung berkaitan dengan aplikasi yang ada di dalam komputer atau smartphone tersebut. 

Film dimulai dengan beberapa flashback di awal yang menunjukan sebuah keluarga yang bahagia sebelum istri dari pemeran utama ini meninggal karena terserang penyakit. Pemeran utama yang bernama David Kim seorang blasteran Amerika Serikat - Korea Selatan dan tinggal berdua dengan anak perempuannya bernama margot, setelah kehilangan istrinya. Beberapa selang waktu setelah kepergian istrinya, David Kim mulai merasa khawatir setelah beberapa hari anaknya tidak bisa ditelepon dan tidak dibalas chatnya. David Kim langsung meminta bantuan detektif dan polisi setempat, namun setelah dibantu oleh kepolisian hasilnya pun nihil. Selama pencarian tersebut David Kim pun sambil melakukan pencarian di tempat yang mana belom dilakukan pencarian oleh kepolisian yaitu komputer dan smartphone margot. Sampai akhirnya semua terungkap setelah seluruh jejak digital yang ada di komputer margot telah ditelusuri secara menyeluruh. Mirisnya, diketahui bahwa anak dari David Kim meninggal secara naas dimana pelakunya adalah orang yang dikenal oleh David Kim.

Film ini patut diacungi jempol dikarenakan menyuguhkan berbagai macam hal yang tidak biasa, dimulai dari konsep thriller yang cukup terlihat fresh karena memanfaatkan teknologi. Dan juga sudut pandang dari kamera yang diambil dari sebuah layar komputer dan smartphone. Penulis naskah dari film ini pun harus memiliki beberbagai pengetahuan demi menambahkan detil-detil dalam film yang membuat film ini menjadi lebih sempurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun