Mohon tunggu...
Muhammad HafizhEderian
Muhammad HafizhEderian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya dan Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka UGM 2022

Mahasiswa Unsri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman Budaya di Kotagede

24 September 2022   18:53 Diperbarui: 24 September 2022   18:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Kotagede merupakan salah satu daerah di kota Yogyakarta yang status daerahnya menjadi Kawasan Cagar Budaya (KCB).Kotagede merupakan kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri tahun 1532 M. (Yogyakarta, KAWASAN KOTAGEDE, 2021)Sebelum dikenal dengan nama yang sekarang, dahulu Kotagede ini dikenal dengan nama Alas Mentaok atau dikenal juga sebagai Hutan Mentaok yang dimana seiring berjalannya waktu hutan ini pun berubah menjadi permukiman penduduk. Salah satu alasan mengapa Kotagede menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak sektor perdagangan dan kerajinan karena Kotagede ini merupakan salah satu daerah yang letak geografisnya berdekatan dengan pusat kerajaan Mataram Islam.

Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Kotagede adalah Masjid Gedhe Mataram. Masjid Gedhe Mataram Kotage Yogyakarta ini menjadi simbol keberadaan kerajaan Mataram Islam. Masjid ini terletak di selatan pasar Kotagede dan berada disebelah kampung alun-alun. Pada abad ke-16 Islam mulai menyebar di Yogyakarta. Dengan berdirinya kerajaan Islam di Yogyakarta, perlahan-lahan mulai membuat Islam semakin berkembang serta menggantikan keyakinan masyarakat setempat yang dimana saat itu mayoritas beragama Hindu dan Buddha. Yang membuat masjid ini menarik adalah bangunan masjid ini memadukan budaya Islam dan Hindu sehingga ketika memasuki perkarangan dari Masjid Gedhe Mataran ini kita akan melihat disekeliling kita begitu banyak corak kebudayaan dari kedua agama yaitu Islam dan Hindu. Ditambah Masjid Gedhe Mataran ini memiliki banyak filosofi kuat yang terkandung didalamnya menambah daya tarik dari wisatawan. (Kusuma, 2020)

            Dari sekian banyak kerajinan yang ada di kotagede, kerajinan perak merupakan salah satu kerajinan yang sangat terkenal. Bahkan usaha kerajinan perak ini telah ada sejak abad ke-16 sampai abad ke-17 tepatnya saat kotagede menjadi ibu kota kerajaan Mataram Islam. Dahulu para pengerajin perak ini merupakan abdi dalem kraton yang dimana saat itu hasil dari kerajinan yang dibuat oleh pengerajin perak ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta keperluan dari kraton itu sendiri.

Selain kerajinannya, salah satu keberagaman budaya khas kotagede yang lainnya yaitu Rumah Kalang yang terletak di Tegalgendu. Rumah Kalang ini menggambarkan keluarga-keluarga kaya pada zaman itu. Rumah Kalang ini memiliki ciri gabungan antara arsitektur jawa dengan gaya Indisch yang dimana saat ini keberadaan dari Rumah Kalang ini termasuk kedalam pusaka yang harus dilindungi. Karena hal inilah untuk saat ini beberapa Rumah Kalang ini telah berstatus sebagai Bangunan Cagar Budaya serta Bangunan Warisan Budaya. (Yogyakarta, 2018)

References

Kusuma, A. (2020). Kajian Makna Saka Guru di Masjid Gedh Mataram Kotagede Yogyakarta (Sebuah Tinjauan Arsitektur). Jurnal Pengetahuan & Perancangan Desain Interior, 8, 1-10.

Yogyakarta, D. K. (2018). KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTAGEDE. Retrieved from kebudayaan.jogjakota.go.id: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/kawasan-cagar-budaya-kotagede

Yogyakarta, D. K. (2021, Agustus 23). KAWASAN KOTAGEDE. Retrieved from kebudayaan.jogjakota.go.id: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/kawasan-kotagede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun