Mohon tunggu...
Abdul Hafizh Al Afif
Abdul Hafizh Al Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa -

i am a student, and always be. "khoirunnaasi ahsanuhum khuluqon wa anfa'uhum linnaasi"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melawan Lupa, Kenali Penyebabnya!

28 Desember 2018   19:24 Diperbarui: 28 Desember 2018   22:50 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda mengalami kejadian yang tidak menyenangkan yang ada sangkut pautnya dengan kelupaan ? Misalnya ketika anda sedang terburu-buru ingin pergi kekantor kemudian anda mencari kunci mobil anda ditempat biasanya, dan ternyata kunci tersebut tidak ditemukan. Tentunya terbesit dalam pikiran anda "perasaan tadi naruhnya disini". Walaupun anda coba mencari diseluruh penjuru rumah dengan segenap tenaga dan kesabaran yang anda punya tetap saja hasilnya nihil, tidak ditemukan sama sekali. Ketika anda sudah mulai pasrah dan mulai terpikir untuk memesan jasa ojek online. 

Anda menemukan kunci tersebut tepat didalam saku celana anda bersama dengan smartphone yang anda bawa. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kelupaan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari manusia yang sesuai kodratnya adalah "hayawaanun naathiq" atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hewan yang berakal. Sebelumnya, apa itu lupa ? Menurut Psikologi kognitif lupa adalah kegagalan kita dalam penyandian, memanggil kembali dan menampilkan informasi dalam otak. 

Pada dasarnya kelupaan adalah kurang atau tidak adanya atensi terhadap informasi yang kita terima. Suatu informasi ketika kita tidak memberikan atensi terhadap informasi tersebut maka tidak bisa disandikan didalam memori sensorik. sehingga itu yang menyebabkan kita lupa. Atau saat penerimaan informasi didalam memori sensorik kita memperhatikan tetapi kita kurang fokus dalam menyandikan di STM (Short Term Memory) kita sehingga kita tidak dapat memanggil lagi informasi yang kita terima dan menampilkannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan kita lupa akan sesuatu dan akan saya perjelas pada penjelasan berikut.

1. Pembusukan Memori (Decay)

Pembusukan atau decay adalah memudarnya teori seiring berkembangnya waktu akibat jarang digunakan atau jarang diingat kembali. contohnya seperti mengingat nomor telepon hanya sekedar membeli pulsa. Atau orang yang menghafal Al-qur'an namun tidak pernah diulang sehingga memori itu akan memudar secara alami.

2. Interferensi Proaktif

Interferensi Proaktif adalah kelupaan yang disebabkan oleh memori lama yang menghalangi informasi baru masuk. Misalnya ketika anda memarkir mobil anda ditempat parkir yang biasa anda tempati dikantor anda. Namun, pada suatu hari anda memarkir mobil anda didepan masjid yang berada disebelah kantor anda. Setelah jam kerja anda usai, anda berjalan ketempat biasa anda memarkir mobil disana padahal anda tadi parkir didepan masjid.

3. Interfensi Retroaktif

Interferensi Retroaktif adalah kelupaan yang disebabkan oleh memori lama yang tertindih dengan memori baru. Misalnya anda membaca buku dan mengingat isi keseluruhan buku tersebut. Setelah itu anda membaca buku yang lain sesudahnya anda membaca, anda tidak mampu untuk mengingat kembali buku pertama.

4.  Represi

Represi adalah lupa yang ditekankan secara sengaja. Contohnya seperti kenangan pahit masalalu saat putus cinta dan anda ingin sekali melupakannya sehingga anda menekankan pada diri anda bahwasanya hal itu tidak pernah terjadi

Ada satu hal yang harus anda ingat. Kelupaan sangat jauh berbeda dengan amnesia. Meskipun amnesia dan lupa sama-sama tidak dapat memanggil kembali memori-memori yang ada diotak, namun amnesia disebabkan oleh kerusakan otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun