Remaja merupakan masa dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Remaja cenderung senang mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialami, apalagi melakukan hal yang sering dilakukan oleh orang dewasa termasuk yang berkaitan dengan masalah seksualitas.Â
Kurangnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi membuat mereka mencari informasi sendiri melalui internet, majalah, buku, film poronografi, dan pornoaksi tanpa mengajarkan tanggung jawab dan risiko yang harus dihadapi.Â
Hal ini mempengaruhi perilaku seksual dalam berpacaran seperti berciuman dan seks bebas. Kondisi tersebut menyebabkan Kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) yang mengakibatkan praktik aborsi, penularan PMS dan HIV/AIDS, bahkan kematian.
Faktor pemicu terjadinya KTD antara lain sikap terhadap seksualitas. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan penelitian yang menyatakan bahwa beberapa remaja tidak keberatan jika mereka berpacaran saling merangkul, berpegangan tangan, bercuman, hingga seks bebas. Walaupun ada juga yang tidak setuju dengan gaya pacaran saling berpegangan.
Akses dan Kontak dengan Media Pornografi. Tayangan media baik cetak maupun eletronik turut seta memicu munculnya fenomena kematangan seksual sebelum waktunya. Ilmuwan North Caroline, Jane Brown meneliti bahwa seks di video klip, majalah, dan televisi dapat mendorong remaja untuk melakukan seks bebas.
Sikap teman dekat terhadap seksualitas. Kadang kala teman adalah orang yang paling sering bertukar pikiran dengan kita dibandingkan dengan orang tua, maka tak jarang informasi dan sikap dari teman memberi pengaruh terhadap sikap seorang remaja. Pengalaman dan pandangan teman terhadap seksualitas mampu menjadi acuan remaja untuk melakukan hubungan seksual pranikah.
Remaja memiliki perilaku seksual berisiko terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) yang tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi periaku seksual pranikah pada remaja adalah sikap terhadap seksualitas, akses dan kontak dengan pornografi, sikap teman dekat terhadap seksualitas.Â
Adapun faktor yang paling kuat adalah sikap teman dekat terhadap seksualitas. Hal ini disebabkan karena remaja cenderung lebih nyaman membicarakan seksualitas dengan teman dibandingkan dengan orang tua yang dapat memicu secara langsung maupun tidak langsung melakukan hubungan seks pranikah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H