Melanjutkan cerita pendakian yang sebelumnya, kali ini merupakan cerita pada waktu turun gunung Sumbing via Gajah Mungkur.
Setelah menikmati indahnya lautan awan dari puncak Rajawali Gunung Sumbing, tak terasa bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30. Bersama dengan teman-teman saya, kami memutuskan untuk turun.
Pada saat perjalanan, sempat rombongan kami terpisah. Dua teman laki-laki sudah berjalan terlebih dahulu. Sedangkan kami berlima masih asyik foto-foto. Tidak disadari bahwa ternyata jalan yang kami lewati bukanlah jalan yang dilewati pada saat naik. Kami kebingungan mencari jalan, karena pada saat itu kami melewati sabana yang bahkan tidak ada bekas jalan kaki. Kami mencari jalan yang semula kami lewati sambil berteriak memanggil kedua teman kami yang sudah di depan yang mana mereka adalah teman yang pandai navigasi. Salah satu teman saya memberi saran agar kembali ke puncak saja untuk mencari dan mengingat jalan yang semula kami lewati. Karena ditakutkan jika kami tersesat terlalu jauh. Namun pada akhirnya kami menemukan jalannya tanpa perlu kembali ke puncak.
Kami berteriak memanggil kedua teman kami, yang ternyata mereka sudah menunggu di pos 4. Disini kami istirahat sejenak karena kaki sudah mulai bergetar ketika berjalan. Mungkin hampir semua pendaki juga sering mengalami hal tersebut ketika trekking turun.
Kami melanjutkan perjalanan, melewati tebing dengan tali ketika turun ternyata lebih sulit daripada ketika naik. Kami harus lebih berhati-hati dan memegang tali dengan kuat. Jalan bebatuan bercampur tanah dan kerikil menjadi licin dan mudah tergelincir. Sesekali kami berhenti dan mengambil dokumentasi dengan lautan awan yang semakin indah.
Perjalanan kami percepat karena waktu sudah semakin sore, dan kami merupakan rombongan terakhir yang turun dari puncak. Semakin sore, lautan awan yang terlihat semakin bagus. Pertanda bahwa sunset pada sore ini akan bagus juga.
Tak lama kami telah tiba di mata air 2 yang tak jauh dari camp area. Sesampainya di camp area Kandang Kidang, masih ada beberapa pendaki yang sedang merapikan tenda bersiap untuk turun. Tak hanya itu, beberapa pendaki yang naik juga baru tiba di camp area.
Dari Kandang Kidang, pos 3 sudah terlihat. Pada saat itu senja mulai nampak. Lautan awan yang tersorot sinar matahari begitu indah menghiasi sore itu.