Hujan selalu menjadi sesuatu yang dinanti. Apalagi jika keadaannya sedang kering seperti ini. Menanti kedatangan hujan akan seperti menanti tanggal gajian. Kedatangannya sangat diharapkan bahkan dielu-elukan.
Tapi apa jadinya jika hujan itu cuma ledekan. Langit sudah mendung berawan, gelap di mana-mana, dan ternyata hujan itu tidak turun juga. Harapan itu pun seketika berubah menjadi kekecewaan.
Padahal jika direnungkan, hujan itu juga pernah kita maki habis-habisan. Ketika akan berangkat kuliah, tiba-tiba saja turun hujan. Ketika sedang naik motor dalam perjalanan tiba-tiba turun hujan. Apalagi jika motor tersebut baru saja dicuci, jadilah hujan itu sesuatu yang sangat mengesalkan.
Namun nampaknya kita salah. Harapan dan kekecewaan itu ternyata terlalu berlebihan. Hujan hanyalah hujan, yang akan turun jika beban uap air yang dikandung awan sudah melebihi batasan. Maka sebesar apa pun harapan kita akan turunnya hujan atau sekeras apa pun makian kita terhadap hujan, ia tidak akan mendengarnya. Hujan hanyalah sesuatu yang perlu disyukuri jika terjadi dan didoakan jika belum juga terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H