Rocwool maupun sabut kelapa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Jika Anda menginginkan media tanam yang steril dan efisien, rockwool bisa menjadi pilihan
membuat rockwool dari sabut kelapa tidak dibuat dari sabut kelapa, melainkan dari batuan basaltik yang dicairkan dan dipintal menjadi serat. Dalam dunia hidroponik, pemilihan media tanam sangat krusial. Dua media tanam yang sering diperbandingkan adalah rockwool dan sabut kelapa.Â
Cara Membuat Rockwool dari Sabut Kelapa
Proses pembuatan rockwool dan sabut kelapa sangat berbeda. Rockwool memerlukan teknologi tinggi, sedangkan sabut kelapa dapat diproses secara sederhana. Rockwool adalah bahan sintetis, sedangkan sabut kelapa adalah bahan organik. Kedua bahan ini memiliki sifat fisik dan kimia yang sangat berbeda.
Proses pembuatan rockwool adalah proses industri yang kompleks dan melibatkan peralatan khusus. Proses ini tidak dapat dilakukan di rumah. Berikut ini proses pembuatan rockwoll dari sabut kelapa antara lain:
1.Pengumpulan
Proses untuk mengumpulkan serat sabut kelapa merupakan tahap awal yang sangat penting dalam melakukan proses produksi. Sabut kelapa yang telah dikumpulkan biasanya berasal dari berbagai sumber, seperti perkebunan kelapa, petani kelapa, atau pabrik pengolahan kelapa.
2.Pencucian
Proses pembersihan sabut kelapa merupakan tahap yang penting sesudah pengumpulan sabut kelapa dalam mengolah  menjadi cocopeat, bertujuan untuk memastikan bahwa sabut kelapa yang diolah dalam kondisi bersih dan bebas dari kotoran. Selanjutnya, sabut kelapa yang sudah dikumpulkan dibersihkan terlebih dahulu dari debu, kotoran, dan sisa-sisa bahan lainnya.
3.Pengeringan
Pengeringan sabut kelapa merupakan proses dalam sabut kelapa yang telah di bersihkan. Tahap ini penting dalam cara pengolah sabut kelapa karena sabut kelapa yang terlalu basah mudah rusak dan tidak tahan lama. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengerikan sabut kelapa, seperti dijemur dibawah sinar matahari dan dengan mesin pengering.
4.Penghalusan
Proses ini bertujuan untuk mengolah sabut kelapa menjadi serbuk yang halus. sabut kelapa yang sudah diproses bisa diolah menjadi bermacam produk yang bermanfaat, seperti cocopeat yang digunakan sebagai media tanam dan rockwoll.
5.Penyaringan
Mesin penyaring atau refaulting screen berbentuk seperti saringan berbentuk cone yang bergerak memutar. Mesin penyaring mempunyai lubang-lubang yang berukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat.
Penghirupannya juga dapat menyebabkan batuk, iritasi hidung dan tenggorokan, serta bersin. Paparan yang tinggi dapat menyebabkan kesulitan bernapas, hidung tersumbat, dan sesak dada . Serat wol vitreous buatan manusia diklasifikasikan oleh IARC sebagai Kelompok 3 (tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan karsinogenisitasnya terhadap manusia).