Mohon tunggu...
Hafizdah Fadillah
Hafizdah Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Pembuatan Pestisida Alami dari Kulit Bawang sebagai Pencegahan Pencemaran Lingkungan

5 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 5 Agustus 2021   09:04 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan pembagian Pestisida alami kulit bawang secara door to door (Dok. Pribadi)

Cara kerjanyanya yaitu Pada konsentrasi tinggi, senyawa tersebut memiliki keistimewaan sebagai anti-feeden. dalam konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan hama serangga menemui ajalnya. 

Hama serangga mengomsumsi daun yang mengandung senyawa acetogenin konsentrasi rendah, akan menyebabkan terganggunrya proses pencernaan dan merusak organ-organ pencernaan, yang mengakibatkan kematian pada hama serangga Selain itu juga mengandung mineral yaitu kalsium,kalium,fosfor, magnesium, zinc dan zat besi. 

Serta mengandung hormone Auksin, ABA, IAA, GA, dan Sitokinin yang merupakan hormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuhan (Plantus, 2008). Jadi kulit bawang dapat juga digunakan sebagai pestisida dan juga pupuk.

Cara pembuatan : masukan kulit bawang yang sudah terpisahkan dari sampah lain ke dalam wadah tertutup kemudian tambahkan air dan tunggu selama 2 hari kemudian saring dan siap untuk digunakan. 

Cara pemakaian : semprotkan pestisida tersebut kedaun yang terserang hama untuk waktu penyemprotan pada saan pagi sebelum matahari terbit atau senja mendekati magrib.

“ternyata sampah kulit bawang bisa jadi pupuk dan pestisida dengan cara mudah, bermanfaat sekali program nya bagi kami sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk pupuk dan pestisida” kata salah seorang warga Ketika sosialisasi secara door to door.

Penulis : Hafizdah Fadillah

DPL : Dra. Puji Astuti, M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun