Mohon tunggu...
Hafiz MuhdiHarahap
Hafiz MuhdiHarahap Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Telkom University

Saya seorang mahasiswa yang sering mengamati informasi kebijakan publik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BADKO HMI Jawa Barat Konsisten Mengangkat Isu Green Economy Dalam Advance Training-nya

12 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:36 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanggal: 12 Oktober 2024

Jatinangor, Indonesia -- HMI Badko Jawa Barat Konsisten dalam upaya nya menyebarkan edukasi terkait Green Ekonomi. Fokus utama yang ingin penulis sampaikan adalah mengatasi masalah limbah yang semakin meningkat. Berbagai inisiatif pengelolaan daur limbah telah diluncurkan di Indonesia. Peningkatan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan menjadi kunci untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. Berbagai lembaga pemerintah dan swasta kini bekerja sama untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.

Widyan Ilmi menyebutkan "Pengantar Masalah Limbah di Indonesia" sesuai data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton limbah padat setiap tahunnya, dengan hanya sekitar 10% yang berhasil didaur ulang. Situasi ini menunjukkan perlunya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengelolaan limbah dan mempromosikan praktik daur ulang yang efektif.

Salah satu inisiatif terbaru yang menarik perhatian adalah program "Kota Daur Ulang" yang diluncurkan oleh KLHK. Program ini bertujuan untuk mendorong kota-kota di Indonesia agar mengimplementasikan sistem pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Dalam program ini, beberapa kota telah dipilih sebagai percontohan, termasuk Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

Bandung telah memulai program edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan limbah dari sumbernya. Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung mengadakan pelatihan bagi warga untuk memahami cara memisahkan limbah organik dan anorganik. Hasilnya, tingkat daur ulang di kota ini meningkat hingga 25% dalam waktu satu tahun.

Peran Komunitas dan Edukasi
Pendidikan merupakan faktor kunci dalam keberhasilan program pengelolaan limbah. Banyak organisasi non-pemerintah (LSM) telah terlibat dalam program edukasi mengenai daur ulang dan pengurangan limbah.

Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Limbah
Pemerintah Indonesia juga mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat kebijakan pengelolaan limbah. Salah satunya adalah penerapan regulasi terkait penggunaan plastik sekali pakai. Pada tahun 2021, beberapa daerah telah melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai, yang berdampak positif terhadap pengurangan limbah plastik.

Kebijakan tersebut didukung oleh program "Gerakan Nasional Cinta Sampah" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Melalui kampanye ini, masyarakat diimbau untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan memilih produk yang ramah lingkungan.

Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menjadi penting dalam pengelolaan limbah.

Keberhasilan pengelolaan limbah di Indonesia juga bergantung pada penerapan praktik berkelanjutan oleh perusahaan. Banyak perusahaan besar mulai mengadopsi model bisnis yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, perusahaan makanan dan minuman terkemuka telah mulai menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang dan mempromosikan program pengembalian kemasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun