Masa kanak-kanak merupakan masa yang memiliki jiwa ingin tahu yang lebih besar dan juga pengamat terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, anak-anak juga mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan cepat pada lingkungannya. Anak-anak dan lingkungan tidak bisa terpisahkan karena disitulah mereka tumbuh dan berkembang menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam lingkungan yang mendukung dan memberikan kesempatan, anak-anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka, membangun hubungan sosial yang kuat, dan mengasah keterampilan serta minat yang mereka miliki.Â
Di Rusun 24 Ilir, anak-anak sangat senang bermain di lapangan dan taman sekanak. Lapangan itu terletak di belakang rusun yang mereka tinggali, di sana mereka dapat bertemu teman-teman, bermain bersama, atau sekadar duduk bersantai di tepi lapangan sambil bercengkrama. Setiap hari, lapangan tersebut dipenuhi oleh tawa riang dan suara anak-anak yang bermain dengan gembira. Selain itu, Taman Sekanak yang berada di pintu masuk rusun 24 ilir ini juga kerap dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak. Taman ini dipenuhi dengan rerumputan hijau dan juga area bermain yang beragam menjadi tempat bermain anak-anak yang ada di rusun 24 Ilir terutama pada sore hari. Selain itu, terdapat beberapa taman di antara blok rumah susun yang asri dan indah.
Namun, di tengah kegembiraan mereka, tidak sedikit anak yang juga merasa prihatin dengan kondisi kebersihan lingkungan sekitar. Mereka memperhatikan sampah-sampah yang berserakan di sekitar lapangan dan di sudut-sudut rusun tempat tinggal mereka. Plastik bekas makanan, kemasan minuman, dan sampah lainnya menjadi pemandangan yang mengganggu bagi mereka.
Pada tanggal 02 - 03 Maret 2024 kemarin, mahasiswa FKM Unsri, khususnya peminatan Epidemiologi memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rusun 24 Ilir untuk belajar dan bermain bersama anak-anak disana dalam program Kampung Pandai Sumatera Selatan: Rusun 24 Ilir, yang berkolaborasi bersama Duta Literasi Ratu Tenny Leriva, S.Ked dan  pihak Palembang Indah Mall. Disana, anak-anak diajar mengenai edukasi seksual tentang batasan-batasan tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Edukasi ini juga sambil diselingi dengan bermain berbagai permainan hingga penampilan sulap oleh Kak Nabawar.
Selain belajar dan bermain, para mahasiswa juga mengadakan Pameran Foto yang dimana foto-foto tersebut diambil oleh anak-anak Rusun 24 Ilir dan berisikan suara hati mereka mengenai kondisi yang ada di foto tersebut.
Pada berbagai foto, dapat dilihat bahwa anak anak di Rusun 24 Ilir menginginkan lingkungan tinggal yang bebas dari sampah.Â