Mohon tunggu...
Hafidz Luthfi
Hafidz Luthfi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Setelah gagal berkali-kali karena kepengen jadi orang hebat, sekarang berubah haluan pengen jadi pemulung sampah professional.\r\n\r\nEnjoy ambil sampah !\r\nYeah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehidupan Biji Padi

15 Juni 2014   05:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:41 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

School of Life
University of Life


Dunia tempat kita hidup telah menyediakan berbagai hal bagi kita manusia untuk dipelajari dan belajar.  Jauh sebelum sekolah formal ada, manusia yang selalu berpikir berusaha memahami apapun dalam hidupnya dengan bertanya; ada dan tiada, keteraturan dan sebagainya.

Kemunculan para tokoh era metafisis sampai era filsafat yunani merupakan sedikit contoh bagaimana besarnya hasrat keingintahuan manusia dan hebatnya kemampuan manusia untuk mempelajari berbagai hal dalam hidupnya. Maka dari itu absolut jika  tidak ada mnusia bodoh !

Saya sendiri sering lupa, karena sekarang standart 'kepintaran' sering saya lihat dari perspektif tingkat pendidikan formal.

Bahwa seluruh umat manusia terlahir sebagi filusuf, apakah mungkin seluruh umat manusai mampu menginsyafi hakikat eksistesi dirinya sendiri sehingga tiap-tiap dari mereka tidak memandang rendah satu sama lain ?

-Renungan di warung 29-08-2013 14.49.51

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun