Mohon tunggu...
Hafiss Arr
Hafiss Arr Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Peneliti GPMK (Gerakan Pemuda Melawan Korupsi) Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora UIN Sunankalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi : Jurusnya "Santai"

20 September 2012   04:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deg,, deg,, "nggak" terasa putaran kedua dalam pemilu kada DKI sudah masuk kedalam puncaknya, ibarat pentas seni udah mau masuk "gladiresiknya", namun ada yang aneh dengan keseriusan pak Jokowi, apakah itu ??,, Yahh, strategi pemilu yang dibawa terkesan "santai" diatas gempuran "politic company" yang menghantamnya, icip punya icip, mungkin inilah strategi jitu untuk menggerogoti pihak yang "merasa" mendominasi, wahh, "new arrival politic" berarti. Ketika ditanyakan oleh berbagai media massa tentang senjata hebat nya untuk melewati kuatnya benteng "Bang Foke", beliau selalu menjawab dengan santai, "saya hanya mempunyai konsep untuk mengurus jakarta, dengan politik yang baik , hahh !! cuma sekelumit kata itu yang keluar dihiasi senyuman klasik ala "wong jowo".

Wahh, jika begitu sepertinya ini adalah kampanye yang punya inovasi "tingkat dewa", seolah-olah semua akan berjalan dengan baik-baik saja, percaya dehh!!,, diputaran pertama saja pak Jokowi bisa membuat bisu para "quickcount", hebring!! Hasilnya diluar perkiraan para LSM penghitung pilkada cepat yang membantu menyibukkan ajang pilkada tersohor tahun ini. Memang dibalik santainya pak Jokowi ada ribuan militan yang merem melek ngejar target buat mencapai tujuan yang diinginkan, kader PDI misalnya, militan-militan yang terbentuk dari parpol ini sudah diakui kontribusi kerjanya, terbukti diputaran awal, mereka bisa mencukur suara kandidat lainya, sehingga membuat "bang Foke" angkat pinggang dan ambil ancang-ancang dalam putaran selanjutnya.

Pak Jokowi memang terlihat tidak punya segi karismatik dalam sosok pemimpin, haha,, tapi pekerjaanya tak bisa dianggap sepele, dunia sudah memberikan apresiasi dalam kepemimpinannya, santai dalam berucap, tapi bermakna hebat, diamnya adalah ibadah, tidurnya adalah sebuah ilham,, hahaha, sedikit (menerka-nerka). tetapi mungkin budaya yang telah membentuk sosok pak Jokowi, dengan gaya yang terkesan "santai" itulah dia mampu menaklukan warga kota solo yang juga membesarkan namanya. Gimana dengan jakarta ?? Tunggu saja episode selanjutnya.

best regarst.
"kaki-kaki kecil perubahan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun