Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukan langit

22 Desember 2024   07:33 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam pelukan ibu, aku temukan semesta,  

Hangatnya seperti mentari yang tak pernah alpa.  

Tangannya lembut, membelai luka,  

Menenangkan hati, menutup celah duka.  

Ibu adalah langit, tempat mimpi terbang,  

Melindungi bumi dari badai yang datang.  

Doanya adalah bintang, menerangi malam,  

Membimbing langkah, jauh dari kelam.  

Wajahnya adalah peta waktu,  

Garis-garis lelah yang tak pernah mengeluh.  

Setiap senyum yang ia ukir untukku,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun