Dalam pelukan ibu, aku temukan semesta,
Hangatnya seperti mentari yang tak pernah alpa.
Tangannya lembut, membelai luka,
Menenangkan hati, menutup celah duka.
Ibu adalah langit, tempat mimpi terbang,
Melindungi bumi dari badai yang datang.
Doanya adalah bintang, menerangi malam,
Membimbing langkah, jauh dari kelam.
Wajahnya adalah peta waktu,
Garis-garis lelah yang tak pernah mengeluh.
Setiap senyum yang ia ukir untukku,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!