Tersandar di dahan usia,
selembar daun melantunkan kisah.
Hijau muda yang dulu megah,
kini layu, meniti sisa waktu.
Angin pagi membelainya lembut,
membisikkan cerita hari lalu.
Tentang hujan yang dulu ia rengkuh,
dan matahari yang ia tatap penuh.
Namun tak selamanya ia bertahan,
jatuh perlahan, digugurkan musim.
Meski terpisah dari sang pohon,
ia tetap abadi dalam lingkaran alam.
Oh daun, penjaga rahasia tanah,
kehidupanmu singkat namun bermakna.
Kau luruh, tak bersuara,
menyuburkan bumi yang kau cinta.
Di balik luruhmu ada keabadian,
mewarisi kehidupan untuk esok hari.
Kisahmu abadi di hati semesta,
di mana daun baru akan kembali bertahta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H