segala cerita yang tak ingin diulas.
Aku bertanya pada pantulan,
"Akankah kau tetap menjadi aku?
Ketika mimpi terkubur oleh kenyataan,
dan jiwa lelah melawan waktu?"
Kaca tak menjawab, hanya mengulang,
memperlihatkan aku yang diam memandang.
Namun di balik itu, aku sadar,
kaca hanyalah cermin---aku yang menentukan arah.
Maka hari ini, kubersihkan debu di permukaannya,
seperti membersihkan hati dari beban lama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!