Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dibawah Langit yang sama

4 November 2024   11:53 Diperbarui: 4 November 2024   11:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit yang sama, kita berdiri,  

meski jarak membentang di antara langkah,  

ada rindu yang tak pernah sirna,  

menyatu dalam detak waktu yang tak pernah lelah.

Di bawah langit yang sama, kau dan aku mencari,  

arti dari setiap kata yang terselip di udara,  

seperti angin yang berbisik lembut di telinga,  

mengingatkan bahwa kau tetap ada, di sini, di hatiku.

Meski bintang berkelip di langit lain,  

dan rembulan berpendar di ujung cakrawala,  

aku tahu, rindu ini tak sia-sia,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun