Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada Batas Waktu

4 Oktober 2024   03:55 Diperbarui: 4 Oktober 2024   04:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara detik-detik yang tak pernah usai,  

Ada cinta yang tak kenal penghujung,  

Mengalir bagai sungai tanpa muara,  

Menyentuh pantai tanpa nama.  

Waktu hanyalah bayang tak terlihat,  

Melintasi senja dan fajar yang berganti,  

Namun hati ini tetap berdegup serupa,  

Tak terikat oleh hitungan jam yang berlalu.  

Langit malam berubah, bintang bergeser,  

Tapi janji tak lekang bersama hari,  

Mengikat ruang dalam genggaman asa,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun