Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketahuan Bagian 02#!

13 September 2024   15:02 Diperbarui: 13 September 2024   15:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Awal dari Petualangan

Pagi itu, setelah percakapan yang tidak diduga-duga dengan Bima, Maya merasa hidupnya berubah dalam semalam. Selama bertahun-tahun ia menjalani rutinitas yang biasa, menjadi gadis pendiam di sekolah yang tidak banyak bicara dengan orang lain. Namun sekarang, ia terjebak dalam sebuah misteri yang tidak ia bayangkan sebelumnya.

Sepulang sekolah, Maya langsung menuju kamar dan membuka laptopnya. Ia sudah memutuskan untuk membantu Bima, dan ini berarti ia harus mulai bekerja dengan cepat. Ia menyalakan komputer dan memeriksa kembali beberapa file yang dulu sempat ia lihat saat di ruang guru. 

Sementara itu, Bima mengirimkan pesan singkat kepadanya, meminta Maya untuk datang ke rumahnya sore itu. Bima mengatakan ia punya beberapa informasi penting yang tidak bisa dibahas lewat pesan. Maya merasa sedikit ragu, namun ia tahu ini adalah langkah berikutnya yang harus diambil.

Di rumah Bima, suasananya jauh lebih serius daripada yang Maya duga. Ruangan itu gelap, hanya diterangi oleh lampu meja kecil di sudut. Di meja kerja Bima, terdapat beberapa dokumen yang tampak seperti cetakan file-file penting dari komputer sekolah.

"Kita sudah sejauh ini," ujar Bima dengan nada tegas. "Tapi ada satu masalah besar, Maya."

"Apa itu?" tanya Maya dengan perasaan waspada.

"Aku tidak tahu siapa yang bisa kita percayai."

Bima menjelaskan bahwa setelah menyelidiki lebih lanjut, ia menemukan keterlibatan beberapa orang di sekolah yang tidak seharusnya terlibat dalam hal-hal yang terjadi. Orang-orang yang seharusnya menjadi panutan, justru menyembunyikan sesuatu yang sangat mencurigakan.

"Aku sudah mencoba menyelidiki sendiri, tapi aku selalu terjebak pada kebuntuan. Ada kode dalam file itu yang tidak bisa aku pecahkan. Itu sebabnya aku membutuhkanmu, Maya."

Maya terdiam. Ia tahu kemampuan IT-nya cukup baik, tapi memecahkan kode yang berhubungan dengan konspirasi besar? Itu bukan hal yang ia bayangkan akan dilakukannya dalam waktu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun