Namun, di balik gelap, ada cahaya menunggu,
Pelangi menjelma sebagai tanda cinta yang jitu.
Langit merangkai kata-kata dengan rinai hujan,
Mengalun lembut, menyejukkan jiwa yang gersang.
Setiap tetesan adalah bait-bait keabadian,
Menghiasi alam dengan puisi penuh kehangatan.
Malam tiba, bintang-bintang pun ikut serta,
Menjadi tanda baca di angkasa raya.
Langit tak henti menulis, meski malam melingkup,
Puisi cintanya abadi, meski dunia sejenak terlelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H