Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hujan dan Orang Dibawahnya

29 Juli 2024   11:58 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika langit mulai meneteskan air mata,

Hujan pun turun membawa cerita,

Setiap butirnya mengisahkan asa,

Mengalir perlahan menyapa dunia.

Di bawah payung yang terbuka lebar,

Seorang berjalan dengan langkah sabar,

Menembus tirai air yang berserakan,

Menjaga diri dari dingin yang menderu.

Hujan menghapus jejak-jejak di tanah,

Namun tak mampu menghapus kenangan indah,

Dalam setiap tetesan yang jatuh,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun