Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but busy 🤍

"Di buat dengan hati, kemudian dibangun dengan pikiran."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagai Busur Anak Panah

3 Juli 2024   04:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   04:49 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai busur anak panah,

Melengkung meraih arah,

Mengulur jalinan sejarah,

Meretas batas-batas lelah.

Di tangan sang pemanah,

Bergetar dalam tenang,

Berdiam, berbisik arah,

Mengintai sasar di malam panjang.

Rindu adalah anak panah,

Melaju tak kenal lelah,

Membelah angkasa cerah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun