Mohon tunggu...
Hafinda Auliya
Hafinda Auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai iam hafindapink

I'm currently learning to write properly and correctly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

[OPINI] Korean Wave Kian Menjamur Semenjak Adanya Pandemi Covid-19, Benarkah?

13 Januari 2022   16:05 Diperbarui: 13 Januari 2022   16:08 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kota Seoul, Korea Selatan pada malam hari ( pexels.com  )

Tingkat popularitas trend budaya Korea di Indonesia semakin melambung, hal ini muncul dari berbagai jenis sumber seperti trend musik kpop yang di bawakan oleh boyband atau girlband papan atas hingga drama korea yang menyuguhkan cerita serta aktor yang menarik minat penonton. Beberapa bentuk trend budaya korea yang sangat menonjol dikalangan masyarakat Indonesia selama adanya pandemi Covid-19 adalah fashion yang digunakan oleh para penonton drama yang mana terinspirasi dari style berpakaian aktor pada drama yang mereka tonton, kemudian ada pula merk kosmetik hingga skincare yang digunakan hingga makanan yang mereka santap (Coopr 2002). Namun apakah anda tahu bagaimana awal mula  jalur masuknya trend budaya Korea di Indonesia?

Apa saja kira-kira model budaya baru yang dilahirkan dari adanya budaya Korea di Indonesia semenjak Pandemi Covid-19 menyerang? Mari bersama kita simak artikel berikut ini mengenai trend budaya Korea yang kini menjamur di Indonesia, tak hanya bagaimana jalur masuknya namun bagaimana pula dampak dari adanya trend  budaya Korea di kalangan masyarakat Indonesia.

Korean Wave atau yang sering kita dengar dengan sebutan Hallyu adalah sebuah fenomena dimana budaya korea yang berkembang dengan pesat serta menyebar secara luas diberbagai negara dan diterima dengan baik oleh masyarakatnya. William memaknai budaya populer adalah sebuah budaya yang banyak disukai dan merupakan karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang (Storey:2003:10). Pada desember 2010 CNN menyebutkan korea selatan sebagai hollywood of the east yang merupakan negara penghasil jutaan penggemar atas produk-produknya diasia (Departement Global Communication and Contens Division, 2012). Fenomena korean wave ini dapat dijumpai dengan mudah di negara-negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Singapura hingga ke berbagai negara di Eropa seperti Amerika. Indonesia sendiri memiliki fanbase yang cukup besar dan dinilai loyal dalam dunia perkpopan. Hal ini yang menyebabkan Indonesia dijadikan sebagai target pasar utama untuk perekonomian Korea Selatan melalui kehadiran korean wave. Pada tahun 2019 Twitter memberikan pengumuman bahwasanya negara yang paling banyak memberikan tweet terhadap artis kpop sepanjang tahun 2019 adalah Indonesia dengan posisi ke 3. Sedangkan untuk penanyangan video Kpop di Youtube, Indonesia menempati peringkat ke 2 dengan presentasi 9,9%. Dari sini dapat dilihat bagaimana dengan mudahnyan Korean Wave berkembang di Indonesia (Aringrang, 2010).

Salah satu bentuk budaya baru yang dilahirkan dari adanya Korean Wave di Indonesia semenjak pandemi Covid-19 berlangsung adalah hadirnya drama Korea atau Drakor yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari remaja hingga dewasa. Semenjak adanya Covid-19 yang mengharuskan kita untuk tetap diam dirumah, drama Korea kian menjamur. Berbagai judul drama ditawarkan mulai dari The World of The Married dengan cerita mereka mengenai drama dalam rumah tangga yang sukses diperankan oleh Han So Hee sebagai selingkuhan Park Hae Joon, dan si istri sah yang memiliki mental sekuat baja diperankan oleh Kim Hee Ae. Selain itu ada pula drama berjudul It's Okey Not To Be Okey, Itaewon Class yang mana sukses tayang dan ditonton oleh banyak penonton sepanjang tahun 2020 kemarin. Popularitas drama Korea di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi, sebab selain karena menyuguhkan cerita yang menarik dan memiliki nilai moral yang tinggi, artis yang memerankan drama pun tak kalah menarik, sehingga membuat penonton semakin ingin melihat dan merasa tidak bosan dengam cerita yang disuguhkan.

Teori yang bersangkutan dengan fenomena tersebut adalah Determinisme Tecnologi dimana dalam teori ini ditegaskan bahwasanya perubahan yang terjadi dalam perkembangan teknologi sejak dulu hingga sekarang memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Determinisme Teknologi merupakan turunan dari Determinisme yang secara garis besar cenderung melihat tenologi dari sudut pandang material.

Dengan hadirnya Korean Wave di Indonesia tentu melahirkan beberapa dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari adanya Korean Wave di Indonesia yaitu masyarakat yang terdampak akan dapat mengenali dan belajar tentang budaya Korea seperti misalnya cara bertamu, cara mengucap salam kepada yang lebih tua dan sebagainya. Selain itu mereka juga dapat belajar sejarah masuknya Korean Wave pertama kali di Indonesia dan juga sejarah lain mengenai negara Korea Selatan. Mereka juga dapat belajar bahasa Korea melalui tontonan yang mereka tonton. Namun ada juga beberapa dampak negatif dari Korean Wave yaitu masyarakat menjadi terbawa arus kebudayaan mereka seperti gaya hidup yang mengikuti artis drama yang mereka tonton, aliran musik yang berganti menjadi musik korea yang tentunya dengan ciri khas para penyanyinya. Selain itu masyarakat yang terkena dampak Korean Wave juga akan lebih menyukai makanan Korea daripada makanan khas Indonesia sebab artis yang mereka lihat di drama memakan makanan tersebut sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti.

Dari hadirnya Korean Wave di Indonesia, banyak masyarakat yang menerima hal tersebut dengan berbagai reaksi. Reaksi yang diberikan oleh masyarakat yang terdampak pun bermacam-macam, ada yang menerima dengan senang hati namun ada pula yang tidak menerima dengan baik adanya Korean Wave di Indonesia. Bagi mereka yang menerima dengan senang hati merasa bahwa dampak yang diberikan cukup membantu kehidupan masyarakat, sebab dengan begitu mereka dapat dengan mudah memahami berbagai hal yang dulunya mereka tidak tahu seperti dalam bidang fashion, makanan, ataupun lifestyle. Namun bagi mereka yang tidak menerima adanya Korean Wave di Indonesia merasa bahwa mereka sedang berada dalam ancaman budaya asing. Sebab dengan hadirnya Korean Wave banyak masyarakat yang mulai melupakan budaya asli Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun