Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kiat Meningkatkan Imun Menurut Ilmuwan Muslim Abad 14

4 Mei 2020   07:26 Diperbarui: 25 Mei 2022   22:30 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi imun tubuh (Shutterstock) via Kompas.com

Sejak diumumkan Maret yang lalu, kini angka pasien positif covid-19 di Indonesia telah menembus angka 11 ribu lebih orang. Angka ini menunjukkan peningkatan yang relatif cepat, meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan penyebarannya. 

Tak dapat dipungkiri, dari sekian ribu kasus penularan yang terjadi ada fakta-fakta menarik yang perlu ditelaah lebih lanjut. Misalnya, fakta bahwa ada orang-orang telah tertulah tetapi tidak menunjukkan gejala apapun ataupun dengan gejala yang cukup ringan. Fakta lain adalah ada orang-orang yang meski telah melakukan kontak dengan orang yang positif covid-19 tetapi mereka tidak tertular sama sekali. 

Ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan fakta-fakta tersebut terjadi. Mulai dari faktor eksternal seperti menjaga kebersihan diri sesuai anjuran medis dan pemerintah hingga faktor internal yang ada di dalam tubuh manusia, seperti masalah imun.

Orang yang sistem imunnya baik tidak akan mudah tertular virus dan berbagai penyakit lainnya. Kalaupun tertular mereka mengalami gejala yang ringan saja.

Ilustrasi dalam naskah kuno, seorang tabib sedang meracik obat (sumber: alamy.com)
Ilustrasi dalam naskah kuno, seorang tabib sedang meracik obat (sumber: alamy.com)
Jauh sebelum pendemi covid-19 terjadi, seorang  ilmuwan kuno telah menulis mengenai fenomena ini. Ia dikenal sebagai Ibnu Khatimah, sarjana Muslim ahli pengobatan, sastrawan sekaligus sejarawan yang hidup pada abad ke-14 M di Andalusia. Andalusia merupakan nama kuno untuk Spanyol. Negara yang kini menempati peringkat kedua untuk kasus covid-19 tertinggi di dunia per 3 Mei. 

Dikutip dari laman facebook Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum., Ibnu Khatimah pernah menulis sebuah kitab berjudul "Tahsil al-gharad al-qasid fi tafsil al-marad al-wafid" pada Februari 1349. 

Saat itu, Eropa sedang dilanda pandemi wabah maut hitam (black death) yang memakan korban jutaan jiwa dan menurunkan antara sepertiga hingga dua pertiga populasi penduduk di sana. 

Buku karya Ibnu Khatimah tersebut terdiri dari 10 bab, isinya mengulas mengenai peristiwa wabah maut secara detail. Ia juga mengupas fenomena tentang adanya orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat meski telah terpapar orang-orang berpenyakit.

Ibnu Khatimah juga memaparkan kiat khusus agar imun atau daya tahan tubuh manusia dapat meningkat di antaranya adalah sebagai berikut; pertama, sesering menghirup udara segar. 

Kedua, memenuhi rumah dengan wangi-wangian. dari sejenis bunga Myrtus (Myrtle) atau jenis lainnya yang segar. Boleh juga dengan membakar kayu Cendana (sandalwood) dan kayu Gaharu (Aloes-wood). 

Ketiga, memercikkan air mawar dicampur sedikit cuka (vinegar) di rumah kemudian olesi wajah dan tangan dengan saripati 'citron', lemon, serta bunga segar seumpama bunga mawar dan bunga viola. Terakhir, meminum campuran airmawar yang direndam bersama sedikit kayu gaharu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun