Memang, Nabi Muhammad tidak berjuang lansung secara fisik dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Akan tetapi, ia mewariskan ajaran dan suri tauladan yang melandasi para pengikutnya untuk berjuang melawan segala bentuk penindasan dan penjajahan.Â
Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pengikut dan umat Muhammad yang ada di Hindia Belanda kala itu seperti para ulama, umara, santri dan petani. Jangan lupakan juga pekik takbir Allahu Akbar yang dilantunkan oleh Bung Tomo untuk menyemangati para perjuang di Surabaya, itu juga membawa simbol agama.Â
Bahkan Soekarno sendiri merupakan salah seorang pengikut Muhammad yang setia. Lantas bagaimana mungkin Sukmawati menyandingkan antara pengikut dengan pemimpin tertingginya?
Selayaknya, Sukmawati tidak lagi menyinggung simbol-simbol agama tertentu dalam pidato atau dalam berbicara di ruang publik. Karena konten agama sangat sensitif untuk dibicarakan mengingat kondisi bangsa saat ini.
Jangan karena ucapan yang sedikit itu, menodai usaha untuk merajut kembali benang-benang persatuan bangsa oleh Presiden Jokowi dan Prabowo, yang sempat terputus karena pilpres kemarin. Harusnya Sukmawati bercermin dari kejadian serupa yang pernah menimpanya di waktu lalu.