Berwisata ke Yogyakarta tidak afdol rasanya bila tidak berkunjung ke bangunan-bangunan purbakala. Misalnya ke Candi Prambanan, sebuah candi super  megah yang letaknya tidak jauh di pusat Kota Yogyakarta.Â
Julangan kemuncak candi nun tampak dari jauh disertai keelokan relief Ramayana pada dindingnya menambah keanggunan sang candi. Â Tak ayal Candi Prambanan masyhur namanya di dunia. Ia dikunjungi ratusan hingga ribuan wisatawan tiap harinya. Namun, kemasyhuran Prambanan itu pada akhirnya "menutupi" keelokan candi-candi lain di sekitarnya.
Sesuai julukannya sebagai kota seribu candi, keberadaan candi di Yogyakarta tidak hanya tentang Prambanan saja. Ada banyak sekali candi-candi kecil yang tersebar di seantero negerinya. Maklum saja, Yogyakarta adalah negeri yang menyimpan sejarah panjang peradaban bangsa.
Negeri ini menjadi salah satu tapak dan saksi bisu dari kejayaan sebuah kerajaan yang dinamakan sebagai Kerajaan Mataram Kuno di masa lalu. Kerajaan ini berdiri dari abad ke-8 M hingga abad ke-11 M serta memiliki corak agama Hindu dan Budha. Candi Ijo adalah salah satu di antara candi-candi kecil yang merupakan tinggalan Kerajaan Mataram Kuno di wilayah Yogyakarta.
Sekelumit tentang Si Candi Ijo
Penamaan Candi Ijo sendiri, terkait dengan letak candi yang berada di atas bukit bernama Gumuk Ijo. Kata "Ijo" sebagai penamaan suatu tempat, telah disebutkan dalam teks prasasti Poh berangka tahun sekitar 906 M, berbunyi: "....anak wanua i wuang hijo ..." (anak desa, orang Ijo)".Â
Berdasarkan teks prasasti itu serta "langgam" bangunan candi, para ahli menduga bahwa candi ini dibangun pada kurun waktu abad ke-10 hingga 11 M atau telah berumur sekitar 1100 tahun.
 Saat ini, Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Berjarak sekitar 28 Km ke arah Timur Kota Yogyakarta dan dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan motor. Jalan menuju lokasi candi sangat mulus meskipun harus melewati beberapa  tanjakan tajam.Â
Secara keseluruhan, lingga-yoni menjadi simbol kesuburan dan penciptaan. Selain itu, terdapat pula arca Nandi pada candi perwara di bagian tengah. Nandi dalam mitologi Hindu merupakan wahana atau kendaraan dari Dewa Syiwa. Sebanyak tiga candi perwara terletak di halaman candi induk, tepat di depan pintu yang menghadap ke Barat. Candi-candi ini juga dihiasi oleh berbagai motif hias flora dan fauna, relief minimalis dan dinding-dinding terawang berbentuk belah ketupat.
Dilihat dari ciri-ciri tersebut di atas maka jelaslah bahwa Candi Ijo merupakan bangunan Kuil yang digunakan oleh penganut Hindu pada era Kerajaan Mataram Kuno.