Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajahi Lembah Kerinci, Berwisata "Nyambi" Neliti

27 Oktober 2018   10:32 Diperbarui: 27 Oktober 2018   23:35 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di Masjid Kayu tanpa Paku, Masjid Agung Pondok Tinggi. Dokpri

Berpose di Masjid Kayu tanpa Paku, Masjid Agung Pondok Tinggi. Dokpri
Berpose di Masjid Kayu tanpa Paku, Masjid Agung Pondok Tinggi. Dokpri
Bagian dalam Masjid saat ini, tiang kayunya ditambah penyangga besi sebagai penguat untuk pelestarian masjid ini oleh BPCB. Dokpri
Bagian dalam Masjid saat ini, tiang kayunya ditambah penyangga besi sebagai penguat untuk pelestarian masjid ini oleh BPCB. Dokpri
5. Hutan Pinus di tepian Danau

Saya melanjutkan perjalanan sekitar 15 km ke arah Tenggara Kota Sungai Penuh menuju Desa Sanggaran Agung. Di sini terdapat wisata hutan pinus yang dikelola oleh masyarakat setempat. 

Pohon pinus dalam bahasa lokal disebut sebagai kayu sigi. Konon di masa lalu, leluhur masyarakat Kerinci menjadikan resin/getah pinus sebagai bahan bakar untuk lampu sebelum masuknya listrik. 

Untuk menikmati hutan pinus, para pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sekitar Rp. 5000  (lima ribu rupiah). Cukup murah bukan? Selain itu, saya juga mengunjungi Danau Kerinci yang hanya berjarak sekitar 10 menit via motor dari hutan pinus. Di danau Kerinci, saya melihat keramba-keramba ikan serta nelayan tradisional yang sedang mencari ikan.

Berpose di hutan pinus Sanggaran Agung. Dokpri
Berpose di hutan pinus Sanggaran Agung. Dokpri
Pemandangan di sekitar Danau Kerinci. Dokpri
Pemandangan di sekitar Danau Kerinci. Dokpri
Lembah Kerinci merupakan tempat di mana peribahasa "sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui" dapat diimplementasikan. Bagaimana tidak? Ketika saya hanya berniat mengunjungi satu destinasi wisata saja, namun ternyata saya disuguhi pemandangan-pemandangan alam lain yang sangat indah . Suatu yang tidak direncanakan tetapi menjadi bagian dari pengalaman travelling di Kerinci.

Lembah Kerinci merupakan lokasi wisata tidak kalah menarik dari tempat wisata Indonesia lainnya  di berbagai pelosok negeri. Namun sayangnya potensi-potensi itu belum sepenuhnya terekspos oleh masyarakat. Di sini culture dan nature benar-benar menyatu dalam satu lanskap. Pemandangan asri, hamparan perkebunan teh menghijau ditambah dengan destinasi budaya yang unik.

Yakin deh, kita tidak akan menyesal jika berwisata ke Kerinci. Masyarakat di sini punya kepercayaan bahwa orang luar yang pertama kali menginjak kakinya di Bumi Kerinci, pasti suatu saat akan ke sini lagi. Kata mereka dalam pantun:

Mano ala jalan di ku Tanah Kinci

Jalan masuk adonyo tigo

Sikali tipijak Tanah Kurinci

Silamo Idut idakka lupo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun