Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Tak Terlupakan Operasi Gigi Bungsu Pakai Jaminan Kesehatan

7 November 2017   09:18 Diperbarui: 7 November 2017   09:19 2667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gigi bungsu dan masalahnya, sumber. jnynita.com

Ketika menulis artikel ini ingatan saya kembali pada masa sekitar dua tahun yang lalu. Waktu duduk di semester akhir bangku perkuliahan.

Penyakit memanglah sesuatu yang tidak bisa diprediksi kapan munculnya, walaupun aktivitas-aktivitas fisik telah dilakukan demi mencegah kedatangannya. Memang ada suatu penyakit yang muncul dari proses alamiah tubuh manusia, seperti yang saya alami saat itu yakni tumbuhnya gigi bungsu.

Gigi bungsu atau dikenal juga sebagai gigi molar ketiga, atau wisdom teeth tumbuh secara alami ketika manusia berumur 18-30 tahun, tentu saja pertumbuhan ini tak terelakkan. Sebagai gigi bungsu yang tumbuh terakhir pada bagian belakang rahang, seringkali tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk tumbuhnya, akibatnya gigi molar tersebut tumbuh tidak normal, seperti kondisinya yang miring, terbenam dan lain sebagainya. Pada sebagian orang gigi bungsu bisa tumbuh normal dan tidak menimbulkan masalah. Namun, pada saya justru yang terjadi sebaliknya. 

Gigi bungsu saya tumbuh secara abnormal sehingga menimbulkan dampak bagi gusi. Pada bagian gusi saya tumbuh jaringan yang disebut epulis semacam tumor jinak akibat impaksi yang terjadi pada gigi belakang. Epulis ini menimbulkan rasa sakit ketika ditekan, rasa tidak nyaman ketika mengunyah dan rasa takut kalau-kalau berubah menjadi tumor ganas. 

Sebagai seorang mahasiswa waktu itu, apalagi di semester akhir, penyakit sesuatu yang amat mengerikan karena mengganggu aktivitas serta menyebabkan kantong kering (hehe). Untung saja saya memiliki kartu BPJS (ASKES) karena waktu itu saya masih menjadi tanggungan orangtua saya yang PNS. 

Waktu itu, urusannya memang cukup ribet sih, saya terlebih dulu mengurus kartu aktif kuliah di Universitas serta melapor ke kantor BPJS terdekat mengenai domisili saya yang sudah berpindah. Setelah itu, saya pergi ke Puskesmas yang dianjurkan dan oleh puskesmas diberikan rujukan ke rumah sakit. 

Singkatnya, di rumah sakit tersebut jaringan epulis saya diangkat, namun setelah seminggu jaringan tersebut tumbuh lagi, akibatnya saya diharuskan untuk melakukan operasi kecil pengangkatan gigi bungsu. Dan alhamdulillah, operasi itu berjalan lancar dan sekarang epulis tersebut tidak muncul lagi. 

Pengalaman operasi gigi bungsu menjadi pengalaman pertama saya bersentuhan erat dengan dunia medis terutama untuk operasi, awalnya saya takut, namun  ketika operasi berlangsung ternyata tidak sakit sama sekali sebagaimana yang saya pikirkan. Dokter spesialis bedah mulut  telah melakukan bius lokal pada bagian gigi yang akan dioperasi. Yang terasa cuma rasa gigi yang diubek-ubek, ditekan dan dibor (hehe). 

Tanpa menggunakan BPJS, operasi kecil tersebut bisa menghabiskan biaya yang lumayan banyak sekitar 2 hingga 3 jutaan. Tetapi berkat kartu BPJS yang saya punyai, kendala biaya bisa diatasi. Oleh sebab itu, saya sarankan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN (jaminan kesehatan nasional) dengan segera, karena penyakit tidak bisa diprediksi kedatangannya. Selain itu, kita dapat mengatur keuangan alih-alih sebagai cara mempersiapkan diri menghadapi sesuatu yang tak terduga. Apalagi saat ini, BPJS Kesehatan telah menyediakan layanan aplikasi online di mana informasi-informasi seputar JKN bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Nggak seperti saya dulu, informasinya mesti didapat dari petugas BPJS dengan bertatap muka di layanan layanan kesehatan. 

Aplikasi online tersebut disebut dengan aplikasi JKN mobile, di mana aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di aplikasi google play atau apple store. Aplikasi ini memberikan layanan informasi seperti: informasi seputar BPJS Kesehatan, pencarian data kepesertaan melalui nomor kartu, NIK atau No Kartu Keluarga,  pencarian dan tampilan peta lokasi fasilitas kesehetan berdasarkan cabang dan lokasi terdekatnya, informasi mengenai tagihan peserta, mencari No Virtual Account peserta berdasarkan NIK, pendaftaran diri sebagai Peserta Bukan Penerima Upah, Notifikasi Tagihan BPJS Kesehatan dan lain sebagainya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun