Mohon tunggu...
Hafifah Siregar
Hafifah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa program S1 Sejarah Peradaban Islam, UINSU yang sedang mengikuti KKN-DR Tahun 2020

Suka Masak dan Jalan-Jalan. Jika bukan kita siapa lagi dan jika bukan sekarang kapan lagi. Percaya pada diri sendiri, KAMU BISA.!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberadaan dan Kondisi Makam-makam Kuno di Kelurahan Martubung

14 Agustus 2020   23:31 Diperbarui: 14 Agustus 2020   23:37 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kelurahan Martubung, Medan Labuhan merupakan salah satu kawasan yang memiliki sejarah yang menarik. Buktinya saja, ditemukannya beberapa makam-makam kuno yang di perkirakan telah ada sejak ratusan tahun lalu. Kawasan Martubung, Medan Labuhan dahulunya merupakan kawasan pusat Pemerintahan Kesultanan Deli sebelum di pindahkan ke Maimoon.

Komplek makam kuno martubung terletak tidak jauh sekitar 3 km  dari Masjid Raya Al-Osmani yang merupakan Masjid peninggalan Kesultanan Deli. Maka, mungkin saja itu menjadi sebuah alasan mengapa banyak makam kuno di daerah martubung.


Makam makam yang ada di martubung merupakan makam tua keramat yang di yakini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Makam yang paling besar dan terawat dengan baik nisannya ada di pekarangan masjid al-Mukkaramah, jl. Teluk Aru, Kel. Martubung. Selain itu, terdapat juga empat komplek pemakaman keramat yang tersebar di kawasan martubung. Ke empat makam tersebut ialah Makam Datuk Payung (Jl. Kuburan Cina, Kel. Martubung), Makam Datuk Hasan ( Jl. Keramat). Makam Datuk Hitam (Jl.  Cingwan), Makam Datuk Dadih (Jl. Teluk Aru).

Dari keempat makam tersebut, berikut beberapa informasi mengenai makam-makam kuno tersebut.
a) Makam Datuk Hasan, berada di tengah-tengah kebun pisang milik salah satu warga dan dekat dengan sebuah pekong tempat pemujaan dari masyarakat yang warga yang non muslim (cina). Berada di perkebunan pisang warga setempat namun oleh masyarakat masih mempercayai area makam tersebut dianggap mistis. Penanda  pada makam ini hanya berupa bunga kuburan dan gundukan tanah sebagai yang bisa menjadi temuan letak keberadaan makam dari Datuk Hasan.

b) Makam Datuk Hitam, yang sebelumnya terletak di kebun tebu milik penduduk setempat. Namun, sayang sekali bahwa sekarang ini telah musnah dan rata dengan tanah karna makam tersebut tertimbun dengan sebuah rumah warga yang di baru sekitar 1 bulan lebih berdiri kokoh tepat di atas makam. Dulunya pada kompleks makam ini ditemukan tidak lebih dari 3 batu andesit yang diperkirakan sebagai batu nisan dari makam ini. Namun saat sekarang ini sudah sama sekali tidak diemukan apa-apa. Bahkan yang dulunya masih terdapat gundukan tanah sudah tidak ada lagi karena adanya pembangunan rumah oleh warga.

c) Makam Datuk Dadih, yang letaknya di pekarangan rumah warga dan saat ini, kompleks di sekitar makam telah dibangun perumahan. Nisan dari makam tersebut disimpan oleh salah satu warga yang ia letakkan di samping pekarangan rumahnya. Syukurlah masih ada warga yang peduli dan tetap menjaga warisan yang penting sebagai jejak sejarah Islam. Namun meskipun begitu, tidak bisa di pastikan di mana letak makam itu berada.

d) Makam Datuk Payung, Terletak di tengah- tengah kuburan cina, diatas gundukan tanah di tumbuhi ilalang kering, beberapa makam berada disana. Total nisan yaang ada disana sekitar 8 nisan yang telah dipugar atas kerja sama pihak UINSU, para masyarakat, kelurahan martubung serta yayasan Gysan dari kompleks makam cina disekeliling makam Datuk Payung.

e) Makam Datuk Tengah, terletak di sebelah mesjid Al-mukarramah yang menjadi salah satu mesjid di tengah-tengah perkuminan masyarakat. Makam ini relatif terawat karena juga sering dikunjungi masyarakat daerah itu sendiri bahkan dari luar untuk melakukan Ziarah kubur.

Kelima makam ini berbeda-beda keadaan dan kondisi saat sekarang ini. Ada yang benar-benar terawat yakni makam Datuk Tongah, dan 4 makam lainnya saya kondisinya sangat memperihatinkan saat sekarang ini. Sebab letak makam berada di dalam semak belukar atau bahkan di dalam kebun milik warga yang bahkan kurang memperhatikan adanya makam kuno yang perlu dijaga di area perkebunan. Tanah kompleks makam juga menjadi area permukiman warga sehingga bukan suatu kemustahilan bahwa warga akan melenyapkan gundukan-gundukan tanah sebagai pertanda makam kuno yang ada.

Makam-makam ini sangat jarang sekali diperbincangkan bahkan kurang tersorot oleh khayalak ramai. Sebeb itu saya mengangkat judul ini guna menambah wawasan saudara/i sekalian mengenai makam-makam kuno yang ada di Kelurahan Martubung. Terkhusus generasi-generasi muda haruslah bisa menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang. Karena kalau bukan kita, siapa lagi. Makam-makam ini perlu diperhatikan oleh tangan-tangan peduli sejarah. Semoga dengan bacaan ini, tergerak hati untuk berkunjung dan bahkan adanya perbaikan serta pemugaran pada makam-makam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun