TIM Umbulsari (profesi keperawatan Unmuh Jember, 2024)
Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi yang disebabkan oleh mikroorganisme penyebab infeksi yakni bakteri, dan menjadi salah satu dari 10 masalah kesehatan yang menyerang semua manusia mulai dari bayi dan balita, anak-anak, remaja, usia produktif, dan lansia. Terdapat 10 negara penyumbang dua sepertiga dari total kasus TBC, seperti India (27,9%), Indonesia (9,2%), China (7,4%), Philippines (7,0%), Pakistan (5,8%), Nigeria (4,4%), Bangladesh (3,6%), Democratic Republic of the Chongo (2,9%), South Africa (2,9%), dan Myanmar (1,8%). Perkiraan jumlah kasus TBC di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 969.000 atau 354 per 100.000 penduduk, dengan kasus TBC-HIV sebesar 22.000 kasus per tahun atau 8,1 per 100.000 penduduk.
Semakin meningkatnya kasus TBC yang ada di Indonesia, menjadi dasar pemikiran oleh tim untuk menciptakan suatu upaya dalam pencegahan penularan penyakit TBC. Masih banyak masyarakat khususnya masyarakat pedesaan yang masih awam dengan penularan TBC. Upaya pencegahan dimulai dari diadakannya sebuah sarana edukasi yang menjelaskan mengenai penyakit TBC tersebut. Pemberian edukasi dilakukan langsung oleh tim yang melakukan kontak langsung dengan masyarakat setempat. Adapun materi dari edukasi yang diberikan sebagai berikut:
Apa itu penyakit TBC???
Tuberculosis paru adalah penykit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis (Mycobacterium Tuberculosis) yang sebagian besar kuman Tuberkulosis menyerang paru-paru namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Kuman tersebut berbentuk batang yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu, disebut juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA) dan cepat mati jika terpapar sinar matahari langsung namun dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Tuberculosis (TBC) adalah infeksius kronik yang biasanya mengenai paruparu yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini ditularkan oleh droplet nucleus, droplet yang ditularkan melalui udara dihasilkan ketika orang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.
Bagaimana tanda gejala yang dialami oleh penderita TBC??
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau kenaikan berat badan setiap bulan berkurang.
- Demam lama atau berulang tanpa sebab.
- Batuk lama, lebih dari 3 minggu
- Pembesaran kelenjar di kulit, terutama di bagian leher, juga bisa ditengarai sebagai kemungkinan gejala TBC. Yang sekarang sudah jarang adalah adanya pembesaran kelenjar di seluruh tubuh, misalnya di selangkangan, ketiak, dan sebagainya
- Mata merah bukan karena sakit mata, tapi di sudut mata ada kemerahan yang khas.
- Pemeriksaan lain juga dibutuhkan diantaranya pemeriksaan tuberkulin (Mantoux Test, MT) dan foto. Pada anak normal, Mantoux Test positif jika hasilnya lebih dari 10 mm
Bagaimana TBC dapat menular pada individu lainnya?
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis,anak anak sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumahmaupun saat berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia  memakai masker atausetidaknya sapu tangan atau tissue.
Pencegahan TBC
- Tidak membuang meludah di sembarang tempat.
- Menutup mulut pada waktu ada orang batuk atau bersin.
- Jemur tempat tidur penderita secara teratur.
- Jaga kesehatan badan supaya imun tetap terjaga.
- Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TB
- Olahraga teratur
Pengobatan TBCÂ