Mohon tunggu...
Hafidz Shiddiqqie
Hafidz Shiddiqqie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknologi pangan

Saya mahasiswa teknologi pangan, hobi saya bermain badminton dan game serta basket

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pengembangan Produk Pangan Fungsional Permen Keras dengan Penambahan Minyak Atsiri dari Daun Kemangi dan Ekstrak Daun Kelor

1 Februari 2025   03:37 Diperbarui: 1 Februari 2025   03:37 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hard candy adalah produk yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan air, yang kemudian ditambahkan bahan pewarna dan pemberi rasa sebagai bahan tambahan. Dalam pembuatan hard candy air digunakan sebagai pelarut kristal gula.

Hard candy dengan penambahan minyak atsiri cukup banyak diperbincangkan karena senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dapat diambil dan diaplikasikan dalam bentuk minyak atsiri. Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk diambil minyak atsirinya adalah daun kemangi. Adapun minyak atsiri yang digunakan dalam permen yaitu serai wangi dan sari buah lemon, ekstrak serai, Jelly Temulawak, dan ekstrak daun sirih.

Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) dikenal sebagai tanaman multiguna padat nutrisi dan berkhasiat obat. Penyebaran Kelor (Moringa oleifera Lam.) sangat luas pada berbagai tipe habitat lahan kering, sehingga mudah ditanam dan pada lahan kering. Daun kelor juga mengandung senyawa yang bersifat antioksidan seperti alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, dan juga tannin.

Penulis sendiri memilih daun kelor dan daun kemangi dalam pengembangan produk pangan fungsional selain karena khasiat serta ketersediaannya yang cukup banyak, kedua daun ini masih sangat jarang pengembangannya dalam bidang konfeksioneri. Pandangan masyarakat awam tentunya menganggap ini sebagai pangan herbal ataupun obat, namun hal ini bisa dipadukan dan dikembangkan pada salah satu jenis konfeksioneri yang sering dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat indonesia mulai dari yang muda hingga tua yaitu permen keras. Umumnya permen keras yang beredar di masyarakat saat ini tinggi gula serta dengan pemanis dan perisa buatan yang tentunya berbahaya dan dapat berefek menjadi penyakit tertentu pada tubuh. Dengan adanya terobosan pengembangan baru dimana permen keras dibuat dengan bahan herbal dan alami seperti daun kelor yang mengandung berbagai macam senyawa fenolik yang dapat menjadi antioksidan alami dalam tubuh serta kandungan senyawa aktif pada minyak atsiri yang di ekstrak dari daun kemangi bersifat anti-bakteri.

Penulis sendiri menganalisa serta mengutip bukti ilimiah dari pengembangan dua sumber pangan fungsional diatas menurut jurnal "Hapsari et al., 2017" dengan judul " Karakteristik Hard Candy Minyak Atsiri Daun Kemangi dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera)" dimana peneliti dalam jurnal ini membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dan minyak atsiri yang di ekstrak dari daun kemangi dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan permen keras. Berdasdarkan pengujian sensori dari jurnal yang penulis kutip, adanya formula terpilih yang para panelis penguji pilih terhadap pengembangan permen yang dibuat. hasil dan bukti ini dapat menjadi acuan serta inspirasi kedepannya terhadap pengembangan permen keras yang sehat dan juga kaya akan senyawa antioksidan. Antioksidan yang tercatat pada jurnal ilmiah ini sekitar 20% dimana angka ini menunjukkan produk permen yang dikembangkan mempunyai antioksidan sedang.

Pengembangan produk pangan fungsional berbasis sumber herbal seperti daun kemangi dan daun kelor tentunya menjadi salah satu inovasi yang cukup menjanjikan dalam bidang teknologi pangan khususnya konfeksioneri. Dengan adanya salah satu terobosan ini kita dapat mengetahui bahwa bahan-bahan yang di sekitar masyarakat dikenal sebagai bahan herbal dapat digunakan serta menjadi bahan utama dalam pembuatan suatu produk pangan. Banyaknya penelitian terkait pangan serta sumber fungsional diharapkan dapat terus dan mencipatkan inovasi serta pengembangan baru dalam ranah makanan dan minuman.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang menyempatkan membaca artikel penulis tentang pengembangan pangan fungsional ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan artikel ilmiah ini.

Daftar Pustaka

Hapsari, N. A., Yudhistira, B., & Utami, R. (2023). Karakteristik Hard Candy Minyak Atsiri Daun Kemangi dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera). Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 17(1):159-168.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun