Mohon tunggu...
Hafidz Shiddiqqie
Hafidz Shiddiqqie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknologi pangan

Saya mahasiswa teknologi pangan, hobi saya bermain badminton dan game serta basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Annatto: Pewarna Alam dari Pohon Kesumba

20 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

            Tanaman kesumba (Bixa orellana L.) merupakan tanaman tahunan yang hidup lebih dari satu tahun. Tanaman ini umumnya tumbuh di area pekarangan rumah atau tepi jalan sebagai tanaman peneduh. Buah dari tanaman kesumba dapat dipanen setelah tumbuh selama tiga tahun, dengan hasil panen yang optimal terjadi pada usia 2-5 minggu setelah buah terbentuk. Tanaman kesumba memiliki biji berbentuk lonjong dengan selaput berwarna kemerahan. Pewarna alami pada biji kesumba didapatkan dengan cara mengambil warna dari biji kesumba tersebut melalui proses khusus. Pembuatan pewarna alami dari biji kesumba (Bixa orellana L.) dapat diperoleh dengan menggunakan proses ekstraksi yang menghasilkan pigmen bixin dan norbixin.

            Komposisi biji kasumba terdiri dari lapisan terluar (aril) dimana pigmen (zat warna) berada, kulit biji dan biji terdalam (kernel). Zat warna utama dari biji kasumba adalah karotenoid bixin dan norbixin. Perbedaan kedua komponen ini dapat diperiksa secara stereokimia, kelarutan, sifat kromatografi dan  kestabilannya. Umumnya karotenoid memiliki rumus molekul C40H56, yaitu hidrokarbon yang terbentuk dari delapan unit isoprena (C5H8), sehingga ia merupakan poliena. Isoprena bergabung pada posisi kepala-ekor membentuk struktur alifatik karotenoid, kecuali pada bagian pusat, 2 isoprena bergabung pada posisi ekor-ekor, menyebabkan bentuk molekul simetrik. Pada kedua ujung molekul, terdapat gugus R yang bisa berupa rantai terbuka atau cincin (Nurtiana et al., 2023).

Isi

            Bixin menghasilkan warna jingga-merah yang biasanya digunakan sebagai pewarna pada makanan terutama yang berbasis lemak seperti keju, mentega, margarin dan produk perawatan. Sedangkan norbixin menghasilkan warna alami yaitu kuning-orange yang biasanya digunakan sebagai pewarna produk susu, es krim, yoghurt, dan keju cheedar (Sitompul et al., 2012).

            Annatto juga dikenal sebagai “saffron KW” karena dapat digunakan untuk mencapai warna kuning terang yang mirip dengan safron tanpa harga tinggi. Banyak hidangan di Amerika Tengah dan Selatan, seperti arroz con pollo, menggunakan annatto untuk warna kuning yang berbeda. Annatto juga digunakan untuk mewarnai sup, semur, dan rempah-rempah. Rasa Annatto dapat digambarkan sebagai tanah, musky, dan sedikit pedas. Biji annatto biasanya direndam dalam minyak atau digiling menjadi bubuk sebelum ditambahkan ke resep. Annatto adalah komponen rasa utama dalam banyak hidangan Amerika Latin (Paryanto et al., 2015).

Manfaat dari pewarna Annatto:

  • Bebas dari Bahan Kimia Sintetis: Annatto adalah pewarna alami sehingga lebih aman digunakan dibandingkan pewarna sintetik yang mungkin mengandung bahan kimia berbahaya. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
  • Warna yang Stabil: Annatto memberikan warna merah-oranye yang stabil dan tahan lama, baik pada makanan maupun produk lainnya. Warna ini tidak mudah pudar atau berubah meski dalam kondisi penyimpanan yang bervariasi.
  • Sumber Antioksidan: Annatto mengandung senyawa antioksidan seperti tokotrienol dan bixin, yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk dalam melawan radikal bebas dan mengurangi risiko beberapa penyakit kronis.
  • Multifungsi: Annatto dapat digunakan dalam berbagai jenis produk makanan seperti keju, mentega, margarin, makanan ringan, dan daging olahan, untuk memberikan warna yang menarik tanpa mengubah rasa.
  • Aman: Annatto diakui sebagai pewarna yang aman oleh banyak badan pengawas makanan, seperti FDA di Amerika Serikat dan EFSA di Uni Eropa, asalkan digunakan dalam dosis yang tepat.
  • Mengandung Senyawa Bioaktif: Selain bixin, annatto juga mengandung norbixin, yang memiliki potensi manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi dan antimikroba.
  • Non-Alergik: Pewarna ini jarang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan dengan pewarna sintetis, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk orang-orang dengan sensitivitas terhadap pewarna makanan (Shahid-ul-Islam et al., 2016).

Penutup

            Nah, dari informasi yang sudah dijelaskan diatas, ekstraksi pigmen bixin sendiri untuk dijadikan bahan tambahan pangan pewarna untuk makanan masih memiliki batas maksimum pengonsumsiannya lho. So pengonsumsian pewarna ini pada makanan sebagai BTP harus di kontrol dan dilihat saat akan mengonsumsinya

Daftar Pustaka

Nurtiana, W., Fathinah, D., Aulia, G., Handoyo, A.C., Rahmadhania, Z., Wati, S.E. and Zeni, R.D. (2023). Review : Karakteristik Fisikokimia Dan Stabilitas Pigmen Anatto (Bixa orellana L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Pangan Review: Physiochemical Characteristics And Stability Of Anatto Pigment (Bixa orellana L.) As Natural Food Colorant. Agroradix. Vol. 7 No. 1, pp. 117–127.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun