Mohon tunggu...
Muhammad Hafidz Assidiqy
Muhammad Hafidz Assidiqy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis Lingkungan

Pelajar, Penulis dan Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ringkasan Pers Kemenkeu: Kinerja APBN 2024 dan Harapan untuk 2025

7 Januari 2025   16:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   16:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Foto Suasana Pers Kemenkeu: Kinerja APBN 2024 dan Harapan untuk 2025(Sumber: Kemenkeu RI)

Pers Kemenkeu APBN 2024 Bertajuk Kerja Keras untuk Kemajuan Bangsa dan Harapan untuk 2025

Dalam sambutan pembuka, Kementerian Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya kesadaran dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, terutama dalam konteks pembangunan yang dihadapi berbagai tantangan. Laporan kinerja APBN 2024 disampaikan meskipun belum diaudit, sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik dan media.

Selama tahun 2024, APBN menghadapi banyak tantangan, termasuk kondisi global yang tidak menentu dan dampak fenomena El Niño yang menyebabkan inflasi, terutama pada harga pangan. Penerimaan negara mengalami kontraksi pada semester pertama, namun diharapkan membaik di semester kedua dengan kebijakan yang responsif terhadap situasi yang berkembang. Defisit APBN diproyeksikan tetap di level 2,29% dari PDB, lebih baik dibandingkan proyeksi sebelumnya yang mencapai 2,7%.

Dalam belanja negara, pemerintah berkomitmen melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan, dengan berbagai program bantuan sosial dan subsidi. Belanja negara meningkat 7,3% dibandingkan tahun sebelumnya, fokus pada bantuan pangan, subsidi energi, dan program perlindungan sosial. Keberhasilan dalam menciptakan lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan juga dicatat selama tahun 2024.

Gambar: Foto Suasana Pers Kemenkeu: Kinerja APBN 2024 dan Harapan untuk 2025(Sumber: Kemenkeu RI)
Gambar: Foto Suasana Pers Kemenkeu: Kinerja APBN 2024 dan Harapan untuk 2025(Sumber: Kemenkeu RI)

Perekonomian Global Masih Dibayangi Risiko Ketidakpastian yang Tinggi 

Sepanjang tahun 2024, perekonomian global bergerak sangat dinamis, terutama dipengaruhi oleh El Niño, meningkatnya tensi geopolitik, perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, dinamika USA, pelemahan Eropa, dan pemilu di lebih dari 70 negara. Kondisi ini memicu fragmentasi, proteksionisme, terganggunya rantai pasok, volatilitas harga komoditas, tekanan terhadap inflasi, nilai tukar, dan suku bunga serta stagnasi pertumbuhan ekonomi global.

Meskipun tekanan inflasi mereda dan suku bunga global mulai menurun, ketidakpastian arah kebijakan moneter global masih tetap tinggi. Situasi ini memicu kerentanan rantai pasok dan gejolak pasar keuangan, terutama menimbulkan tekanan nilai tukar dan suku bunga di pasar negara berkembang.

Perekonomian Domestik Tetap Resilien 

Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia pada tahun 2024 tetap resilien, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi terkendali, surplus neraca perdagangan, serta tekanan nilai tukar dan suku bunga yang relatif moderat dibandingkan negara lain. Pertumbuhan ekonomi yang resilien berkontribusi terhadap penurunan pengangguran ke level 4,9%, menciptakan 4,8 juta lapangan kerja baru, dan menurunkan kemiskinan menjadi 9,0%, serta memperkecil ketimpangan.

Kinerja APBN 2024 yang Kredibel Menjadi Fondasi Pelaksanaan APBN 2025 Ditengah gejolak global, APBN 2024 dioptimalkan sebagai shock absorber, untuk melindungi masyarakat, menjaga momentum pertumbuhan dan mendukung agenda pembangunan secara optimal. Realisasi APBN 2024 mampu menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi masyarakat dengan defisit terkendali dalam batas aman di level 2,29% PDB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun