Mohon tunggu...
Hafidz Akbar
Hafidz Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang senang dalam bidang olahraga terutama tinju dan sangat senang dalam bidang kreatif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Judi Online: Antara Hiburan dan Ancaman

12 Desember 2024   03:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Web Kabupaten Sumenep

Fenomena Judi Online: Antara Hiburan dan Ancaman

Dengan kemajuan teknologi, perjudian online kini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui perangkat genggam, meninggalkan perjudian sebelumnya terbatas pada kasino fisik. Fenomena ini membawa sejumlah risiko tetapi juga peluang baru untuk hiburan. Banyak platform judi online menawarkan promosi menarik seperti bonus pendaftaran dan cashback, menarik pengguna untuk mencoba keberuntungan mereka. Kemudahan akses dan beragamnya pilihan permainan, mulai dari poker hingga slot, adalah salah satu daya tarik utama judi online. Ada banyak orang yang menggunakannya sebagai hiburan atau bahkan untuk mendapatkan uang tambahan.

Namun, judi online memiliki sisi buruk di balik kesan positifnya. Seringkali, orang tidak menyadari bahwa mereka menjadi ketergantungan pada perjudian, yang mengancam kesehatan mental dan finansial mereka. Karena fakta bahwa itu anonim dan sulit dikendalikan, studi menunjukkan bahwa perjudian online memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perjudian konvensional. Pengguna dapat kehilangan banyak uang dalam beberapa detik. Juga, pemerintah dan penegak hukum Indonesia menghadapi perjudian online. Situs judi terus beroperasi, sering kali menggunakan server di luar negeri untuk menghindari undang-undang. Ini membuat pengawasan dan penindakan lebih sulit.

Penting bagi masyarakat untuk lebih menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh judi online. Sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya kecanduan dan pengelolaan keuangan bagi generasi muda yang menjadi target utama industri ini. Selain itu, pemerintah harus bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk menghentikan pengguna mengakses situs web yang dianggap melanggar hukum. Judi online memiliki banyak manfaat. Ia tidak hanya memberikan hiburan yang menyenangkan, tetapi juga mengandung risiko kerusakan. Untuk menghadapi fenomena ini, kesadaran dan kemampuan untuk mengendalikan diri sangat penting.

Korban Judi Online: Ketika Hiburan Berubah Menjadi Bencana

Selain memiliki konsekuensi hukum dan ekonomi, fenomena judi online memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi korbannya. Banyak orang terjebak dalam lingkaran kecanduan dan kehilangan kendali atas keuangan, kesehatan mental, dan hubungan sosial mereka karena promosi yang menggoda dan akses yang mudah. Salah satu kisah yang menunjukkan efek negatif ini adalah kisah GR (Nama Inisial), seorang mahasiswa berusia 23 tahun di Bekasi. Bermula dari rasa penasaran, GR mencoba bermain judi online melalui aplikasi media sosial yang diiklankan. Ia menang sedikit pada awalnya, tetapi ia terus bermain untuk mengejar kemenangan lebih besar. Ia kehilangan semua tabungannya dalam beberapa bulan, bahkan mulai meminjam dari teman dan keluarga untuk melunasi hutang yang menumpuk. "Saya berpikir saya bisa memulihkan kerugian saya, tapi ternyata malah semakin dalam," kata GR.

Kasus seperti GR bukanlah hal yang langka. Menurut psikolog, pemain sulit untuk berhenti karena adrenalin yang dihasilkan oleh judi online, yang sebanding dengan efek obat terlarang. Ketika mereka kalah, mereka merasa terdorong untuk terus bermain dengan harapan memperbaiki kerugian, yang akhirnya menyebabkan kecanduan. Dampaknya tidak hanya terkait dengan uang. Banyak korban mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau pikiran untuk bunuh diri. Perilaku buruk ini juga sering mengganggu hubungan dengan teman dan keluarga. Ada banyak keluarga yang hancur karena salah satu anggotanya terjebak dalam perjudian internet.

Sumber : Antara News
Sumber : Antara News

Untuk membantu para korban, pemerintah dan organisasi non-profit telah menyediakan layanan konseling dan hotline untuk mereka yang membutuhkan. Namun, korban sering kesulitan mendapatkan bantuan karena stigmatisasi sosial. Seorang korban lainnya mengatakan, "Saya merasa malu untuk bercerita, bahkan kepada keluarga saya sendiri." Langkah penting untuk mencegah lebih banyak korban adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Media, sekolah, dan komunitas harus mempromosikan pengetahuan tentang bahaya judi online. Selain itu, layanan yang membantu para korban, seperti program pengelolaan utang dan rehabilitasi, harus lebih mudah diakses dan memenuhi kebutuhan mereka. 

Cerita korban perjudian internet adalah pengingat bahwa hal-hal yang tampaknya menyenangkan dapat berubah menjadi bencana besar. Untuk menghindari jebakan ini, kesadaran, pengendalian diri, dan dukungan kolektif sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun