Gerakan kadersasi dan kaderisasi gerakan.
Organisasi mempunyai visi dan setiap lembaga didalam organisasi juga mempunyai visi masing masing untuk mencapai visi besarnya.
Kader adalah mereka yang mengabdi dan siap memajukan organisasi.
Di dalam komisariat, tertata suatu fungsi yang sudah di atur dalam ad art organisasi besarnya. Dari ketua, waka 1, waka 2, waka 3 dan biro bironya serta bso nya. Semua mempunyai tupoksi masing masing. Namun tupoksi tersebut hanyalah sebatas pembagian tugas agar tidak muncul rebut rebutan. Hakikatnya adalah kita harus saling membantu.
Â
Kaderisasi gerakan dan gerakan kaderisasi, dalam kaderisasi ada 3 jenis, yaitu formal, non formal dan informal. Formal adalah jenjang kaderisasi pmii dan gelar seorang kader dalam berproses seperti mapaba, pkd pkl dan pkn. Kegiatan non formal adalah kegiatan yang berkepanitiaan seperti formal namun di luar empat jenjang kegiatan formal tersebut. Kegiatan informal adalah kegiatan yang mempunyai sifat kondisional namun tetap mengarah dalam penanaman nilai nilai pmii terhadap seorang anggota dan kader seperti ngopi bareng, diskusi jalanan dll.
Kaderisasi harus mencangkup ketiga kegiatan tersebut, kematangan dalam kegiatan informal akan menunjang pengetahuan atau wawasan untuk mendapat wawasan dalam kegiatan nonformal, kegiatan non formal akan mendorong pengetahuan atau wawasan seseorang dalam mengikuti kegiatan formal, kegiatan formal akan menciptakan semanagat dalam berproses di dalam pmii dan mampu untuk mengabdikan diri sebagai pelopor bahkan konseptor maupun aktivis.
Hal yang perlu kita ketahui juga, dalam kepengurusan lembaga seorang pemimpin pasti mempunyai suatu visi dalam periode kepengurusannya. Dan waka kaderisasi merpakan tokoh yang bertanggung jawab serta merealisasikan visi pemimpin tersebut. Namun tidak menutup dalam implementasinya memang harus dilaksanakan dan di pikirkan bersama. Tidak hanya itu, kelembagaan rayon dalam komisariat merupkan ujung tombak dalam kaderisasi. Bila kita kembalikan, bahwa tugas pokok dari pemimpin Yaitu bagaimana memberikan wawasan pengetahuan yang lebih kepada pengurusnya, yang kemudian menjadi tombak kekuatan dalam melakukan kaderisasi ke rayon dan seluruh kadernya.
Secara analogi, rayon merupakan suatu gerbang kaderisasi yang mengawali berhadapan langsung dengan seorang mahasiswa baru, kemudian akan di arahkan ke halaman rumah di mana mereka adakan melihat kondisi organisasi tersebut dari luar rumah, komisariat merupakan rumah kaderisasi yang lebih memahami dalam kaderisasi yang ada di organisasi. Ketika rayon sudah membuka kunci pintu tersebut. Secara garis etikanya pengurus mampu memberikan salam hangat kepada kadernya agar mereka dapat memahami kondisi di dalam rumahnya. Agar seorang kader merasakan kenyamanan dan ketertarikan bahkan mempunyai rasa cinta ketika keluar mssuk rumahnya. Dan semuanya itu kepala keluarga mampu untuk mengetahui kondisi rumah dan halamannya serta mengehiasi gerbang rumahnya lebih menarik lagi.
Kunci dari kemajuan suatu organisasi adalah kebersamaan dari yang ada di dalamnya. Untuk mewujudkannya hilangkan dulu perasaan, kepentingan ketika di dalam organisasi.
