Ospek merupakan salah satu event besar aktivis mahasiswa. Event ini menjadi momentum organisasi mahasiswa dalam menunjukkan eksistensinya, terutama badan eksekustif mahasiswa yang menjadi pemegang penuh event ini.
Eksistensi tersebut ditunjukkan agar bisa menggait mahasiswa baru bergabung. Baik di internal kampus maupun ekstra kampus.
Persaingan untuk memperbanyak anggota disetiap organisasi menjadi lumrah untuk di perbincangkan, namun tetap dalam koridor profesionalitas (tanpa menjelekkan organisasi lain).
Pengalaman ku ......
saya lahir di istana bunda yang terpelosok. Walupun Terlahir dari rahim seorang petani tidak menyusutkan semangatku dalam mencari ilmu. Minimnya jenjang pendidikan disana memaksaku harus merantau demi membanggakan dua pahlawanku di rumah.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus rasa bingung, tidak pede, canggung, malu, takut untuk berkenalan dengan teman baru muncul sehingga membuat keringat kegelisahan muncul di sekujur tubuh.
Pada waktu mengikuti ospek di kampus, aku merasakan kehidupan baru yang berbanding terbalik dengan perasaanku, di awali dari salah satu kating yang menyapaku dan memberi arahan kegiatan. Kebingunganku sedikit berkurang. Aku langsung bergegas untuk masuk di gedung ospek.
Di mulai dari Perkenalan dari panitia, pemaparan kegiatan selama ospek, pembentukan kelompok, pemaparan materi dan penampilan band bintang tamu. Di waktu luang saya di ajak berkenalan oleh sesama teman ospek, kita saling bertanya satu sama lain. Saat itu rasa ketakutan berkenalan mulai sedikit luntur walaupun tidak pede.
pemaparan dari setiap organisasi kemahasiswaan membuat kebingunganku muncul kembali, menyoalkan memilih untuk ikut organisasi yang mana. Karna bagiku semua organisasi bagus dan aku yakin semuanya bisa mengembangkan skill yang terpendam dalam diriku...hehehe
 Kebingunganku semakin berlebihan ketika aku membaca pesan wa dari kakakku(sarjana yang masih angetlah) berupa sebuah logo berbentuk perisai berwarna biru kuning terdapat sembilan bintang di dalamnya, dan bertuliskan PMII. Pesan itu hanya bertuliskan : carilah ini di kampusmu!
Duarrr pikiran ku terasa hampir pecah dan tidakku balas pesan tersebut.Â