Mohon tunggu...
Hafidz
Hafidz Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulan Malik Ibrahim Malang

Saya adalah seseorang yang gemar menulis artikel. Melalui tulisan-tulisan saya, saya senang menyampaikan ide dan informasi dengan gaya yang menarik. Saya selalu berusaha untuk menghadirkan konten yang akurat dan relevan, serta terbuka terhadap masukan untuk terus berkembang. Dengan tulisan, saya ingin berbagi pengetahuan dan inspirasi dengan pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UIN Malang Gelar Acara Pembukaan KKM 2023 Di Desa Ngasem Kec. Ngajum Kab. Malang

22 Desember 2023   12:51 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:38 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan KKM 65 UIN Maliki Malang di Desa Ngasem Kec Ngajum (Sumber :liputan acara)

Pada Kamis, 21 Desember 2023, suatu pagi yang cerah menyambut acara istimewa di Balai Desa Ngasem, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Desa yang tenang dan asri ini menjadi saksi bagi pembukaan Kegiatan Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) Reguler UIN Malang tahun 2023. Dengan tema yang mencakup moderasi beragama, pencegahan stunting, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, acara ini menjanjikan perpaduan antara pendidikan, kebersamaan, dan pemberdayaan masyarakat.

Sorak sorai dan senyum ceria mengiringi sambutan resmi dari Kepala Desa Ngasem, yang dengan tulus membuka acara ini. Dalam kata-katanya, beliau tidak hanya menyampaikan formalitas pembukaan, tetapi juga membagikan keputusannya untuk membagi kegiatan KKM ke dalam tiga dusun. Keputusan ini diambil dengan tujuan memberikan peluang lebih besar kepada warga untuk merasakan kehadiran dan manfaat dari Mahasiswa/i KKM, berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan kurangnya partisipasi.

Dalam suasana penuh semangat, Kepala Desa Ngasem secara simbolis memberikan Lanyard kepada Ketua Kelompok 65, menandai dimulainya perjalanan mereka dalam melaksanakan KKM di desa ini. Tiga Kepala Dusun dari tempat tinggal yang akan dihuni oleh Mahasiswa/i juga turut hadir, memberikan sambutan singkat yang penuh antusiasme. Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan dan kerjasama dari tingkat lokal untuk suksesnya kegiatan ini.

Dosen Pembimbing Lapangan dari Kelompok 65, Ibu Evi Nurus Suroiyah, S.S., M.Pd, juga memberikan sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Desa Ngasem atas keramahan dan penerimaan yang hangat terhadap Mahasiswa/i UIN Malang. Ia berbagi harapannya bahwa kegiatan KKM ini tidak hanya memberikan manfaat dalam bentuk pengetahuan praktis, tetapi juga memperkaya interaksi dan pemahaman antarbudaya.

Selain dihadiri oleh kepala desa, ketua kelompok, dan dosen pembimbing lapangan, acara ini juga diwarnai oleh kehadiran perwakilan dari Dasawisma setiap dusun di Desa Ngasem. Keberagaman masyarakat terwujud dalam perbincangan dan dialog yang terjadi di antara para tamu undangan. Terciptanya ruang untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan aspirasi merupakan langkah awal untuk membangun hubungan yang harmonis antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Saat suasana semakin akrab, doa penutup acara dipimpin oleh Bapak Mudin, memberikan sentuhan spiritual dan harapan untuk kesuksesan kegiatan KKM yang akan berlangsung selama 40 hari ke depan. Doa tersebut mencerminkan harapan bersama untuk mendapatkan manfaat, keberkahan, dan kelancaran dalam setiap tahapan kegiatan. Kebersamaan ini menjadi landasan kuat bagi kesuksesan KKM Reguler UIN Malang di Desa Ngasem.

Sebagai langkah pembuka, kegiatan KKM ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan tidak hanya bagi mahasiswa yang terlibat, tetapi juga bagi masyarakat setempat. Melalui pendekatan moderasi beragama, pencegahan stunting, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi solusi konkret untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Ngasem.

Moderasi beragama menjadi fokus pertama kegiatan ini. Dengan memahami dan menghormati keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di desa, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Diskusi, workshop, dan kegiatan edukatif lainnya dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya hidup berdampingan meskipun memiliki perbedaan keyakinan.

Pencegahan stunting menjadi agenda kedua yang tidak kalah penting. Melibatkan masyarakat dalam penyuluhan tentang gizi seimbang, perawatan anak balita, dan pentingnya peran ibu dalam memberikan nutrisi yang baik, diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Desa Ngasem. Kolaborasi antara mahasiswa, petugas kesehatan setempat, dan ibu-ibu rumah tangga dapat menciptakan gerakan bersama untuk mencapai tujuan ini.

Penanggulangan kemiskinan ekstrem merupakan langkah konkret dalam memberdayakan masyarakat Desa Ngasem. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai fasilitator dalam mengembangkan potensi lokal untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha kecil. Pembinaan keterampilan, pelatihan wirausaha, dan pengembangan kerjasama antarmasyarakat dapat menjadi kunci sukses dalam mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di desa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun