Arsenal berhasil menghentikan absen enam musim dari Liga Champions musim lalu, ketika mereka berakhir di posisi pertama Grup B, di atas PSV Eindhoven, Lens, dan Sevilla. Memastikan diri lolos dengan empat kemenangan dari enam pertandingan.Â
Mereka kemudian melanjutkan dengan mengalahkan Porto melalui titik putih sebelum kalah dari Bayern Munchen di Quarter-finals. Musim ini tak bisa dimungkiri mereka mengincar sesuatu lebih besar, Arsenal telah menunjukkan bisa bersaing di kancah Eropa, tim ini sudah tumbuh menjadi satu kekuatan diperhitungkan.Â
Keberhasilan menembus Quarter-finals ini adalah pertama kali dalam 14 tahun belakangan.Â
Tentu, kecemerlangan macam ini perlu untuk dituliskan kembali, kalau bisa menantang tim menuliskan hal-hal lain lebih besar, entah harus dimulai dengan semifinal, final, atau Kampiun untuk pertama kali. Sebab, mereka memiliki semua kapasitas untuk mengantarkan trofi.
Terlebih, melihat bagaimana mereka mengarungi liga musim ini. Bahkan, di tengah sebagian besar pilar penting tim cedera, Arsenal masih mampu mengalahkan rival terbesar mereka, Spurs di depan publik Tottenham Stadium. Mereka mengungguli pasukan Ange Postecoglou dengan skor tipis 1-0, melalui tandukan Gabriel Magalhaes.Â
Benar, gol penentu Gabriel merupakan gol ke-23 Arsenal dari bola mati sejak musim kemarin dimulai, untuk tim tanpa striker utama statistik ini harus dikatakan "mengagumkan".
Semua aura positif ini akan membekali tim Mikel Arteta di Eropa, terlebih Arsenal tidak bertemu dengan tim gampangan, mereka diharuskan bertolak ke Italia untuk menantang Atalanta di Gewiss Stadium pada Jumat (20/09/2024) pukul 02.00 WIB.
Benar, di saat sama Atalanta telah merayakan akhir dari renovasi stadion resmi mereka pada permulaan bulan ini, markas besar tuan rumah telah tersedia untuk menyambut kembali permainan elit Liga Champions di Bergamo.
"Nerazzurri" kembali ke kompetisi elit setelah mencatatkan memori mengesankan dengan mengangkat trofi Europa League pertama mereka. Bahkan, anak asuh Gasperini ini tak bisa dimungkiri berhasil menjadi satu-satunya tim memecahkan rentetan kemenangan "the Invincible" Bayer Leverkusen, dengan skor telak 3-0 di Final.
Setelah kemenangan manis atas Leverkusen akhir musim lalu, anak asuh Gasperini dikembalikan ke bumi oleh Real Madrid pada permulaan musim. La Dea dikalahkan 2-0 di UEFA Super Cup, dua gol ini dicetak oleh Fede Valverde dan Kylian Mbappe.Â