Kita semua tahu dalam beberapa musim belakangan Arsenal dikenal sebagai "tim nanggung", mereka selalu hampir memenangkan gelar liga. Bukan karena kesialan atau masalah teknis, tetapi karena diri mereka sendiri. Tim ini mengerti terdapat problem dalam mengonversi peluang, tetapi tidak ada usaha konkret untuk mengatasi problem ini.Â
Benar, kita telah mengenal seberapa hebat tim "London Merah" ini tiga musim lalu dalam menampilkan permainan di atas lapangan. Mereka bisa dibilang salah satu tim terbaik di dunia, bukan cuma tentang memenangkan pertandingan secara hasil, tetapi juga memberikan hiburan di atas lapangan.Â
Jalan ditempuh tim ini menampilkan sepak bola sebagai tontonan, mengagumkan.
Meski tak bisa dipungkiri tim ini mengesalkan dalam menjalani liga, tetapi kita juga mengerti mereka selalu berpotensi mendapatkan sesuatu di masa depan, akan mengudara terus "mungkinkah ini waktu Arsenal?".Â
Bagaimanapun, musim ini terlihat akan berbeda, bukan karena Arsenal bisa meroket dan memastikan diri sebagai jawara dari beberapa pertandingan perdana. Musim ini justru sebaliknya, kali ini akan menjadi Arsenal yang tersenggal di permulaan liga.
Hal ini tak bisa dipungkiri merupakan satu hal lumrah di sepak bola, tetapi kita semua mengerti Arsenal belum merasakan hal semacam ini musim ini. Semenjak tim ini tangguh, mereka belum mengalami badai cedera, Arsenal belum menjalani pertandingan tanpa kehilangan sejumlah pemain penting dalam beberapa musim belakangan.
Benar, ini ujian baru untuk Mikel Arteta, apakah manajer satu ini bisa menanggapi keraguan dari berbagai pandit, atau justru akan tersenggal bersama dengan pemain-pemain ini.
Menerka dari mereka yang tersisa
Kita semua tahu sejumlah pemain Arsenal tidak bisa bermain dalam beberapa pertandingan ke depan, nama pemain inti seperti Gabriel Jesus, Martin Odegaard, Mikel Merino, Riccardo Calafiori, dan Takehiro Tomiyasu. Benar, terdapat dua nama baru, Odegaard dan Calafiori yang baru cedera karena jeda internasional.Â
Belum selesai di sini, Arsenal juga diuji dengan Declan Rice yang harus absen karena akumulasi selama dua pertandingan. Benar, kita semua tahu seberapa signifikan sejumlah pemain ini dalam dinamika permainan tim "London Merah" ini.
Dari sini kita bisa mengerti tak banyak yang tersisa dari tim super Mikel Arteta. Akan tetapi, sebagai seorang "petarung", tim ini tidak bisa membiarkan harga diri mereka diinjak-injak begitu saja. Mereka akan bertarung, bahkan ketika hasil maksimal mustahil didapatkan.