Liverpool di Era Arne Slot, Masih Kolot dalam Mengurus Bursa Pemain?

RABU---SURABAYA, Kita semua tahu Arne Slot telah ditunjuk sebagai manajer Liverpool sejak musim berakhir, manajer asal Belanda ini dikontrak selama tiga musim ke depan. Arne dipilih ketimbang manajer lain karena berhasil memuaskan dewan klub dengan karakter "penerimaan", dia tak akan komplain dengan semua tindakan direktur olahraga dalam mengubah komposisi tim.

Hari-hari ini, kita semua mengerti hal ini tak terbantahkan merupakan kebenaran, direktur olahraga Liverpool masih diam dalam bursa pemain, dan tidak ada komplain dari Arne Slot terkait keheningan ini. Padahal, tim ini tak bisa dipungkiri tengah membutuhkan suntikan beberapa pemain untuk bisa bersaing memperebutkan gelar musim depan. 

Jalan keheningan ini juga bisa dibandingkan dengan klub lain. Rival abadi mereka misal, Manchester United telah mengamankan tanda tangan dua pemain Leni Yoro (bek tengah) dan Joshua Zirkzee (striker). Sementara, klub ini justru cuma mendatangkan satu pemain muda, Rio Ngumoha (16 tahun) dari akademi Chelsea. 

Baca juga: Langkah-Langkah Brilian Aston Villa!

Benar, mereka bisa dibilang belum mendatangkan satu pemain pun untuk bermain bersama tim utama. Rio Ngumoha akan memulai petualangan dari akademi Liverpool musim ini.

Karena hal ini, kita akan membahas kebijakan-kebijakan manajemen, apakah mereka akan tetap hening hingga bursa musim panas selesai. Lantas, bagaimana sikap manajemen ketika beberapa pemain memutuskan keluar dari klub.

Liverpool tetap hening

Kita semua tahu sebelum ini Jurgen Klopp berperan signifikan dalam mengurus klub, beliau bukan cuma menjadi pelatih kepala, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam kebijakan transfer dan perpanjangan kontrak pemain.

Baca juga: Arsenal, Arteta, dan Kesalahan yang Terus Berulang

Sementara, hari-hari ini, Liverpool memberikan tugas berat macam ini kepada tiga pihak. Arne Slot sebagai pelatih kepala, mengurus performa tim dalam lapangan. Sedangkan, Michael Edwards sebagai Chief Executive Sepak Bola dan Richard Hughes sebagai Direktur Olahraga mengurus transfer pemain.

Karena hal ini, kebijakan transfer Liverpool bisa dibilang masih akan sulit untuk ditebak. Terlebih, mereka semua ini orang baru, cuma Michael Edwards telah bekerja dengan klub sejak 2016, Richard Hughes datang hampir bersamaan dengan Arne Slot. 

Baca juga: Chelsea di Era Enzo Maresca, Masih Grasah-grusuh dalam Bursa Pemain?

Meskipun, kita semua bisa menebak melalui perjalan karir mereka, Michael Edwards tak terbantahkan seorang pekerja pasif agresif. Terakhir kali, musim lalu, Liverpool diam-diam mengajukan lamaran sulit ditolak kepada Brighton untuk Moises Caicedo. Meski, tak bisa dibantah Caicedo berakhir di Chelsea.

Liverpool musim ini bisa dibilang akan bersikap sama, mereka selama ini diam, tetapi ketika tiba menuju penutupan, mereka tak terbantahkan akan bergerak dalam market. Terlebih, beberapa pemain dari komposisi sekarang kemungkinan besar akan hengkang.