Kita semua tahu maraton dari tim-tim liga Inggris akan segera mencapai puncak, kini tinggal satu pertandingan untuk setiap tim yang bermain tanpa laga susulan, termasuk Arsenal. Mereka tinggal satu pertandingan sisa, dan masih memimpin klasemen.
Meski begitu, jalan Arsenal untuk meraih gelar liga bisa roboh tiba-tiba, seumpama Manchester City berhasil membersihkan 2 laga sisa dengan kemenangan. Benar, the Citizens termasuk ke dalam yang tim yang masih memainkan laga susulan.
Di posisi ini sejujurnya posisi Manchester City lebih diuntungkan, memiliki kuasa untuk menentukan nasib mereka sendiri. Berbeda dengan Arsenal, bahkan ketika sudah membersihkan laga terakhir mereka tetap berada di posisi 2.
Namun, entah mengapa  justru sejumlah warga net lebih menjagokan Arsenal dalam perburuan gelar, termasuk the Gooners (sapaan penggemar Arsenal), mereka cukup pede untuk bisa menjuarai liga Inggris.
Di sini kami akan mencoba untuk mencoba mengerti cara Arsenal juara, baik berdasarkan fakta di dalam atau di luar lapangan. Bagaimanapun, tim London Merah ini sama pantasnya untuk juara seperti Manchester City.
Manchester City memiliki kuasa untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Sebelum pertandingan (teknis dalam lapangan)
Manchester City akan menghadapi dua tim tersisa, kedua tim ini adalah Spurs (laga tandang) pada Rabu (15/07/2024), kemudian West Ham (laga kandang) pada Minggu (19/07/2024). Benar, kedua pertandingan dilangsungkan dalam pekan ini.Â
Laga pertama kontra Spurs, tentu di atas kertas lebih memungkinkan untuk menjegal Manchester City, terlebih mereka sangat jarang menang dalam beberapa pertemuan, tercatat tim Pep Guardiola ini selalu kalah dalam empat pertandingan kandang terakhir menghadapi Spurs.
Selain itu, Spurs juga masih diperkuat oleh beberapa pemain inti di depan, Son Heung Min dipastikan memimpin di sana bersama dengan Brennan Johnson dan Dejan Kulusevski, trio ini merupakan tiga pemain depan ketika Spurs masih berada di puncak klasemen.
Di bangku cadangan juga masih ada Bryan Gil, pemain ini belum menunjukkan performa apik sepanjang musim, dan pertandingan kontra City boleh jadi akan menjadi momennya.
Di samping itu, semua pemain baik dari lini tengah maupun lini belakang ketika mereka berada di puncak klasmen tersedia di sana. Bisa disebutkan, mulai dari Vicario, Porro, Romero, Sarr, Bissouma, dan pengatur serangan Maddison.Â
Cuma Destiny Udogie, pemain absen dari kesebelasan super Spurs ketika permulaan musim.
Kepadatan skuad seperti ini boleh jadi akan memberikan kekuatan tersendiri untuk pelatih, Ange Postecoglou sudah tak perlu berpikir keras untuk kesebelasan bermain, dia cuma perlu meluruskan niat setiap pemain untuk memberikan permainan terbaik di lapangan.
Terlebih, Tottenham Hotspurs sendiri baru mengakhiri catatan buruk 4 pertandingan 4 kekalahan, tak bisa dipungkiri para pemain, di bawah komando Son-Heung Min akan mencoba segala usaha untuk tidak kalah lagi.
Sementara itu, di lain sisi Manchester City bisa dikatakan cuma Nathan Ake, satu-satunya pemain diragukan untuk bermain pada pertandingan ini, Jack Grealish yang pada laga sebelum ini absen, sudah dipastikan akan segera kembali bertempur di lapangan.
Dengan semua aspek ini, City masih diunggulkan, mereka memiliki suatu kedalaman skuad yang luar biasa tebal untuk bisa memenangkan pertandingan, bahkan ketika lima pemain penting dalam kesebelasan utama absen, mereka tak bisa dipungkiri tetap memiliki peluang.
Pertandingan kedua, menghadapi West Ham di laga kandang, sudah tak ada yang perlu dibahas di sini. Pertandingan terakhir Manchester City selalu berakhir baik, mentalitas mereka sudah teruji untuk mengakhiri suatu turnamen.Â
Di samping itu, mereka juga bermain di depan publik sendiri, masih teringat segar gol Aguero (90+4) dalam memenangkan gelar. Tanpa mengurangi hormat untuk West Ham, momen di mana Man City berhasil menang atas Spurs, selesai sudah perebutan liga.
Sebelum pertandingan Spurs (teknis di luar lapangan)
Kemarin, sebelum laga Arsenal kontra Manchester United, sejumlah penggemar Spurs mengumpulkan petisi, berdemo di depan Tottenham Hotspur Stadium agar para pemain mengalah pada laga kontra Manchester City.
Penggemar Spurs tentu tak menonton Arsenal juara, kabar ini jelas akan terdengar di telinga para pemain, akan menjadi sedikit penghambat dalam menjalani pertandingan.
Meski begitu, para pemain tak terbantahkan akan bersifat profesional, mereka tentu cukup dewasa untuk mencoba memenangkan setiap pertandingan dimainkan, tanpa memperdulikan laga lain. Lagi pula, pada pertandingan ini bukan Spurs tim yang difavoritkan. Tanpa mengurangi hormat, Man City memiliki kualitas lebih baik di segala lini.
Secara keseluruhan, semua akan tergantung pada jalan pertandingan, Spurs memang kurang diunggulkan, tetapi boleh jadi mereka menang, tetapi tak berhenti di sana. Bahkan, ketika tim ini menang, boleh jadi penggemar rusuh dan meminta para pemain untuk "mengalah". Meskipun, sulit dipahami tetapi semua kemungkinan masih bisa terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H